Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemampuan mengendarai mobil pebalap muda Indonesia, Presley Martono, memang sudah teruji. Hal ini dibuktikan Presley dengan tampil sebagai juara umum Formula 4 South East Asia (F4 SEA) 2016-2017.
Namun, dalam kehidupan sehari-hari, Presley justru dilarang menyetir mobil sendiri oleh sang ayah, Perry Martono. Saat berangkat ke sekolah, Presley masih diantar oleh sang kakek.
"Kalau untuk pulang sekolah, saya mengajarkan Presley untuk menumpang teman sekolahnya yang searah, setelah itu lanjut dengan moda transportasi lain. Bisa taksi atau transportasi online," ucap Perry kepada JUARA, Kamis (26/1/2017).
Perry mengaku belum memberi izin Presley menyetir mobil sendiri karena secara hukum, usia Presley yang baru 16 tahun memang belum memenuhi persyaratan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Saya belum mengizinkan dia untuk menyetir mobil. Paling dia cuma nyetir mobil kalau antar maminya. Itu juga jarak yang dekat saja," kata Perry.
"Dari umur, Presley belum punya SIM (Surat Izin Mengemudi). Selain itu, dia juga memang belum lancar bawa mobil kalau di jalan umum, beda dengan bawa mobil di sirkuit," tutur Perry lagi.
Selain menjadi juara umum F4 SEA 2016-2017, pelajar British School Jakarta ini juga menjadi pebalap terbaik dari masing-masing perwakilan negara peserta.
Presley juga menyabet penghargaan "Rookie of the Year" dan pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak.
Dari total 36 balapan yang digelar dalam enam seri, Presley memenangi sembilan balapan. Empat di antaranya dimenangi pada seri kelima di Sirkuit Chang Buriram, Thailand, awal Januari.
Pada seri keenam atau terakhir di Sirkuit Sepang, Malaysia, 21-22 Januari, Presley memenangi tiga dari enam balapan.