Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, tidak memungkiri kelemahan Granit Xhaka dalam melepaskan tekel.
Pendapat tersebut diutarakan Wenger menjelang duel kontra Southampton pada partai babak keempat Piala FA di Stadion St Mary, Sabtu (28/1/2017).
Duel tersebut terpaksa dilewatkan Xhaka. Dia mendapatkan skorsing tiga laga setelah menekel gelandang Burnley, Steven Defour, pada partai terakhir Premier League, Minggu (22/1/2017).
Wenger melihat hukuman tersebut bukan disebabkan upaya Xhaka mencederai lawan, melainkan ketidakmampuan sang pemain melepaskan tekel sempurna.
"Saya menilai, Xhaka memang bukan penekel hebat. Dia memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan, tetapi tidak menguasai teknik tekel," tutur Wenger.
Granit Xhaka has been sent off more times (5) than any other player in Europe's top 5 leagues since the start of last season. ???? pic.twitter.com/6pPrENI9ko
— Squawka Football (@Squawka) January 22, 2017
Bukan berarti Wenger mengabaikan kerugian tim karena kelemahan Xhaka. Terlebih lagi, kartu merah bukanlah pengalaman pertama buat gelandang asal Swiss itu.
Sejak berseragam The Gunners, julukan Arsenal, dia sudah mengoleksi dua kartu merah atau tiga kartu kuning.
Apabila diakumulasi sejak musim 2015-2016, total lima kartu merah dan tujuh kartu kuning dilayangkan kepada Xhaka. Tidak ada pemain lain dengan catatan lebih "kotor" daripada Xhaka.
Who's this former player?
— Arsenal FC (@Arsenal) January 26, 2017
??We won the FA Cup twice while he was here
???He's played in Malta
??Scored on his only appearance for @England pic.twitter.com/NB93JS499B
Baca Juga:
Oleh karenanya, Wenger menuntut pembenahan diri Xhaka khusus dalam aspek bertahan.
"Anda tentu bisa meningkatkan tekel yang dipelajari pada masa muda. Hanya, saya menyarankan kepada dia agar merebut bola dengan tetap berdiri ketimbang melakukan tekel," ucap Wenger.
Sambil menunggu Xhaka mengubah gaya dan kembali dari masa skorsing, Wenger kemungkinan bakal mengandalkan Francis Coquelin untuk pos gelandang bertahan.