Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Milan belakangan menjadi musuh yang menyulitkan bagi Juventus. I Rossoneri bukan lagi tim yang gampang kalah dari I Bianconeri.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Laga perempat final Coppa Italia 2012/13 pada 9 Januari 2013 mengawali dominasi Juve atas Milan. Si Nyonya Tua menang 2-1 pada duel tersebut.
Setelahnya, Juventus selalu menang dalam tujuh pertemuan. Tapi, kemenangan terakhir Juve pada 21 Mei 2016 di final Coppa Italia 2015/16 juga menandai kebangkitan Setan Merah.
Milan kalah 0-1 di final Coppa Italia itu, tapi mereka bermain lebih dominan. Tim Merah-Hitam menguasai bola lebih banyak, 57 persen, dan menembak juga lebih banyak: 20 berbanding 11.
Setelah itu, Milan tidak pernah kalah lagi. Pada pertemuan pertama di Serie A musim ini, Il Diavolo Rosso menang 1-0.
Baca juga:
Berlanjut ke duel Supercoppa Italiana pada 23 Desember 2016. Sekali lagi Milan bermain lebih dominan dengan penguasaan bola 51 persen plus jumlah tembakan 17 berbanding 16.
Milan pun berhasil menjuarai duel Piala Super Italia itu lewat adu penalti walaupun mereka sempat tertinggal lebih dulu.
"Kami tidak merasa inferior lagi terhadap Juventus. Tim kembali membuktikan mampu bertanding setara dengan mereka," ujar kiper Milan, Gianluigi Donnarumma, usai duel Supercoppa Italiana.
Milan dipastikan akan membawa semangat yang sama saat kedua tim bertemu lagi di babak perempat final Coppa Italia 2016/17, Rabu (25/1) di J Stadium.
Mereka boleh jadi cukup yakin akan menang.
Demi Rekor
Juventus sebaiknya memiliki sikap yang sama. Bertanding tanpa merasakan trauma kendati Milan akhir-akhir ini bisa menghadirkan banyak kesulitan bagi mereka.
Tim asuhan Massimiliano Allegri butuh menyemangati diri secara ekstra karena partai ini penting bagi mereka untuk menjaga peluang mengukir rekor hebat.
Juventus bisa menjadi tim pertama di Italia yang mengawinkan gelar juara Serie A dan Coppa Italia tiga kali berturutturut setelah sebelumnya sukses pada 2014/15 dan 2015/16.
Satu-satunya cara untuk merealisasikan hal itu adalah menyingkirkan Milan. Optimisme harus diapungkan.
Faktanya, Juventus dalam hitungan di atas kertas masih memiliki sumber daya yang lebih bagus daripada Milan.
Apalagi, mereka bermain di J Stadium. Belum ada tim yang bisa mengalahkan Juventus di kandangnya itu pada laga semua ajang musim ini.
PRAKIRAAN FORMASI
Juventus (4-3-1-2): 1-Buffon, 26-Lichtsteiner, 19-Bonucci, 24-Rugani, 12-Alex Sandro, 6-Khedira, 8-Marchisio, 27-Sturaro, 5-Pjanic, 21-Dybala, 9-Higuain, Pelatih: Massimiliano Allegri, Cadangan: 25-Neto, 32-Audero, 22-Asamoah, 3-Chiellini, 7-Cuadrado, 11-Hernanes, 20-Pjaca, 28-Rincon, 17-Mandzukic
AC Milan (4-3-3): 99-Donnarumma, 20-Abate, 13-Romagnoli, 29-Paletta, 96-Calabria, 33-Kucka, 73-Locatelli, 91-Bertolacci, 8-Suso, 9-Lapadula, 5-Bonaventura, Pelatih: Vincenzo Montella, Cadangan: 30-Storari, 35-Plizzari, 21-Vangioni, 15- Gomez, 14-Mati Fernandez, 17-Zapata, 23-Sosa, 16-Poli, 80-Pasalic, 11-Niang, 10-Honda, 70-Bacca
PREDIKSI: BOLA: 55-45, Asian Bookie: 0 : 3/4, Betbrain: 1 (1,70) X (4,30) 2 (6,50)