Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seri I Indonesian Basketball League (IBL) 2017 di GOR Kertajaya, Surabaya, 20-22 Januari, berlangsung menarik dan sengit. Kehadiran pemain asing membuat penampilan seluruh tim hampir merata dan banyak kejutan terjadi di kompetisi kasta teratas basket Indonesia ini.
Salah satunya ketika NSH Jakarta berhasil mengalahkan W88.News Aspac Jakarta dengan skor 79-67. Kemenangan tim NSH berkat permainan menawan dua pemaing asing, Gary Jacobs dan Nate Barfield. Jacob menyumbangkan 26 poin dan 12 rebound.
Asisten pelatih NSH, Agus Pamungkas Batbual, menyebutkan bahwa timnya sangat terbantu kehadiran pemain asing dan keduanya mampu mengangkat performa tim meski belum maksimal di seri pertama.
Namun, Agus juga mengakui bahwa kekalahan NSH saat melawan Pacific Caesar itu karena kedua pemain asingnya masih dalam proses adaptasi dengan pemain lokal.
"Hari pertama mereka masih belum sepenuhnya beradaptasi dengan pemain lainnya. Tetapi, permainan mereka mulai berkembang saat melawan Aspac. Kami bersyukur mendapatkan tenaga baru yang mampu mengangkat tim," ucap Agus.
Adaptasi Pemain Asing
Sementara itu, CLS Knights Surabaya yang memiliki pemain asing DeChriston McKinney dan pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson terlihat sudah bisa mengembangkan permainan.
Namun, kadang pemain lokal yang terlihat masih canggung. Pelatih CLS, Wahyu Widayat Jati, mengakui meskipun memenangi laga kontra JNE Siliwangi Bandung pada hari pertama dengan skor 83-57.
Pada hari kedua, CLS juga mengalahkan Pelita Jaya, 66-62, namun pemainnya belum bisa bermain lepas dengan pemain asing, terutama bersama McKinney.
"Mereka bermain agak canggung. Seharusnya pemain asing yang mengikuti permainan tim, ritme bermain kami, bukan sebaliknya. Empat pemain mengikuti satu. Hal ini yang perlu dibenahi selanjutnya," ucap pria yang akrab disapa Cacing ini.
Wahyu menambahkan bahwa tidak bisa dimungkiri kehadiran pemain asing pada IBL tahun ini membuat kemampuan semua tim sulit diprediksi.
Pelatih kelahiran Klaten ini menilai pemain asing bisa memberikan suasana yang berbeda, tidak sepenuhnya mereka bermain bagus pada setiap laga. Contohnya, Jamarr dan McKinney, yang juga belum stabil.
"Selain itu, penampilan tim memang menurun dan problem transisi dari ofensif ke defensif juga terlihat timpang. Kendati begitu, saya mengapreasi tim yang sudah bermain maksimal di seri pertama ini," ucap Wahyu.
Lain halnya dengan pelatih Bima Perkasa Jogja, Liem Jian Rien.
"Pemain asing kami cepat beradaptasi. Mereka profesional. Saya akui, tenaga mereka sangat membantu performa tim ini. Mereka juga mentransfer ilmu pada pemain lokal kami," ucap pelatih asal Surabaya ini.