Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Denis Istomin menjadi semakin populer sejak dia mengalahkan Novak Djokovic di Australia Terbuka pekan lalu.
Denis Istomin yang merupakan petenis Uzbekistan itu mengalahkan Djokovic di babak kedua dalam laga yang digelar di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Kamis (19/1/2017), dengan skor 7-6(8), 5-7, 2-6, 7-6(5), 6-4.
Akan tetapi, perjalanan Istomin di Australia Terbuka telah berakhir setelah dia dikalahkan Grigor Dimitrov di babak keempat.
Walau telah tersingkir, Istomin berhasil membuat seluruh penggemar tenis dunia meliriknya dengan mengalahkan Djokovic.
Berikut hal-hal menarik tentang petenis berusia 30 tahun yang tampil di Australia Terbuka 2017 karena mendapatkan wildcard Asia-Pasifik tersebut.
1. Pernah mengisi ranking 40 besar dunia.
Petenis kelahiran Orenburg, Uni Soviet, ini pernah duduk di ranking 33 dunia per 13 Agustus 2012. Posisi itu menjadi pencapaian terbaiknya sejak menjadi petenis profesional. Kini, Istomin berada di ranking 117 dunia.
2. Istomin dilatih oleh ibunya dan mempercayakan segalanya kepada sang ibu.
Istomin dilatih oleh sang ibu, Klaudiya Istomina. Klaudiya adalah seorang petenis amatir ketika Uni Soviet masih ada. Dia yang mengajarkan putra pertamanya itu untuk bermain tenis.
"Mama adalah pelatih saya. Tentu saja saya lebih bisa menghemat biaya karena saya bisa berbagi kamar dengan mama saya. Saya mempercayakan segalanya kepada mama," ucap Istomin sambil tertawa.
"Selain itu, ada alasan lain, yakni dulu kami sulit mendapatkan pelatih yang baik. Jadi, mama sudah melatih saya sejak awal dan saya terus melanjutkannya hingga sekarang," tutur Istomin.
Sang ibu pun menjadi orang yang Istomin berikan ucapan terima kasih ketika dia berhasil mengalahkan Djokovic.
3. Karier Istomin hampir terhenti di tenis.
Ketika masih berusia 14 tahun (2001), Istomin sempat mengalami kecelakaan mobil. Dia menjalani tiga bulan perawatan di rumah sakit dan dua tahun tak bertanding. Klaudiya menjadi orang yang meyakinkan Istomin bahwa kariernya belum berakhir dan dia masih bisa bermain. Akhirnya, Istomin kembali menjajal kompetisi pada 2004 dan melanjutkannya sampai saat ini.
4. Hadiah kulkas dari Federasi Tenis Uzbekistan.
Pada AS Terbuka 2010, Istomin menghadapi Rafael Nadal. Nadal menang 6-2, 7(7)-6(5), 7-5, kala itu. Meski kalah, Istomin dianggap sebagai petenis yang memberikan perlawanan baik dan melayangkan pukulan-pukulan yang spesial serta menghibur. Karena itu, Federasi Tenis Uzbekistan mengapresiasi penampilan gemilang Istomin dengan sebuah kulkas.
"Saya dianggap memiliki pukulan terbaik dan mendapatkan trofi berupa kulkas. Kulkas itu masih ada di rumah saya di Tashkent," tutur petenis yang ramah ini.