Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Putra Daerah Mendominasi Komposisi Skuat Arema FC

By Rabu, 25 Januari 2017 | 09:34 WIB
Pemain sayap Arema, Dendi Santoso (tengah), berupaya menerobos hadangan dua pemain Persib, Hariono (kiri) dan Dias Angga Putra, pada laga pekan terakhir TSC 2016 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Minggu (18/12/2016). (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Musim baru, semangat baru, prinsip lama. Antusiasme Arema FC menyambut Liga Super Indonesia (LSI) 2017 rupanya tak lantas menghilangkan identitas sejati mereka yang telah melekat selama bertahun-tahun.

Penulis: Ovan Setiawan

Meski banyak mendatangkan pemain baru, Arema masih menjaga karakter Malangan alias dominasi putra daerah dalam komposisi pemain. Setidaknya terdapat 12 nama asal Malang yang menghuni skuat Singo Edan saat ini.

Mereka adalah Dendi Santoso, Johan Ahmad Farizi, Arif Suyono, Sunarto, Ahmad Bustomi, Beny Wahyudi, Syaiful Indra Cahya, Dedik Setiawan, Junda Irawan, Dio Permana, Oki Derry, serta tambahan kiper dari akademi Arema, Ahmad Ibnu Adam.

“Saya rasa keberadaan putra daerah merupakan identitas Arema karena kami memang klub yang berbasis di Malang,” kata Manajer Umum Arema FC, Ruddy Widodo.

Sejauh ini, Malang terbilang tak pernah kehabisan talenta. Arema selalu mengedepankan cita rasa lokal dari musim ke musim.

Contohnya saat menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2010-2011 bermodalkan pilar-pilar tim seperti Beny, Johan, Dendi, Bustomi, dan Sunarto.

“Dominasi putra daerah mengingatkan kepada kejayaan 2010-2011. Kami pernah diremehkan, tapi karena semua bekerja keras untuk Arema, kami optimistis hingga akhirnya merengkuh titel. Perasaan serupa juga saya rasakan sekarang,” ucap Ruddy.

Di sisi psikologis, dominasi pemain Malang di Arema berpengaruh terhadap kekompakan tim.

Sebagai putra daerah, mereka tentu merasa bertanggung jawab atas keberlangsungan tim sehingga akan bermain sekuat tenaga demi mengharumkan nama Arema.

“Sedari dulu kami memang memiliki tanggung jawab yang besar. Jika kalah tentu akan sangat malu karena masing-masing tetangga kami di rumah pasti bertanya: 'Kenapa bisa kalah?',” kata salah satu legenda Arema, Miftakhul Huda.

Anti-Diskriminasi

Putra daerah barangkali dominan, tapi pelatih Aji Santoso enggan memberikan perlakuan istimewa. Posisi mereka di mata eks pembesut tim nasional Indonesia U-23 itu tetap sama dengan pemain dari luar Malang dan legiun asing.

Skuat Arema diperkirakan bisa menghadirkan kejutan.

Masuknya pemain-pemain baru seperti Adam Alis, Hanif Sjahbandi, Bagas Adi Nugraha, plus dua wajah asing, Arthur Cunha Da Rocha dan Felipe Bertoldo (Brasil), bakalan menambah daya gedor Singo Edan di LSI 2017.

Baca Juga:

“Semakin komplitnya pemain Arema FC cukup bagus karena ajang yang kami hadapi semakin dekat. Semakin lengkap pemain, maka persiapan tim juga akan bisa dilakukan,” ujar Aji.

Di sisi lain, Arema dipastikan tak lagi berniat menggunakan jasa Yanto Basna. Mantan bek Persib Bandung itu telah bertindak tak profesional dengan menghilang tanpa pemberitahuan menjelang penandatangan kontrak, Sabtu (21/1/2017).

“Kami tidak ingin larut dalam persoalan ini. Arema kini fokus membidik pemain lain karena tim harus komplit agar persiapan semakin matang dalam waktu dekat,” tutur media officer Arema, Sudarmaji.

Aji turut mengungkapkan kekecewaan dan menegaskan dirinya tidak akan terpaku pada satu pemain. “Pemain yang tidak bermain dengan hati itu tidak baik,” ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P