Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter Milan mengalahkan FC Bayern Muenchen di final Liga Champions musim 2009-2010 untuk meraih gelar ketiga di ajang tersebut. Dua gol Diego Milito di Santiago Bernabeu memastikan treble winners bagi Inter di musim yang sama.
Keberhasilan itu hingga kini selalu dibanggakan karena belum ada satu pun tim lain asal yang Italia mampu melakukannya. Musim 2009-2010 pun jadi cerita indah terakhir Inter hingga saat ini.
Pasca-keberhasilan itu, pelatih Jose Mourinho pergi ke Real Madrid. Kemudian ada cerita pergantian kepemilikan dari Massimo Moratti ke Erick Thohir lantas ke grup usaha asal China, Suning Group.
Sejumlah pemain dan pelatih pun masuk dan keluar. Khusus untuk sektor pelatih, musim ini saja sudah ada empat sosok di pinggir lapangan La Beneamata.
Diawali oleh pergantian Roberto Mancini oleh Frank de Boer saat dua pekan sebelum Serie A dimulai.
Kemudian berlanjut cerita pria Belanda itu yang akhirnya dipecat setelah memegang Inter Milan selama 85 hari dalam 14 laga kompetitif. Setelah diselingi pelatih interim, Stefano Vecchi, sosok pengganti tetap pun menjadi cerita kejutan.
Bukan Leonardo atau juga Fabio Capello yang sempat didengung-dengungkan, melainkan Stefano Pioli, pria 51 tahun yang resmi ditunjuk manajemen sebagai nakhoda anyar pada 8 November silam.
Inter have won 8 consecutive games in all competitions for the first time since November 2012.
— 8 Fact Football (@8Fact_Footballl) January 22, 2017
WWWWWWWW
What an impact by Stefano Pioli. pic.twitter.com/R1cG2fW9Ug
Kedatangan Pioli pun memberi warna bagi Mauro Icardi dkk. Inter Milan, yang harus mengawali musim 2016-2017 dengan buruk, kini mulai berbenah dan berubah.
Dari pinggir lapangan Pioli terus memompa semangat anak asuhnya. Strategi yang tepat serta pemilihan pemain yang turun di lapangan menjadi kunci konsistensi permainan Inter Milan pada sejumlah pekan terakhir.
Bermodalkan membaiknya performa Inter di lapangan, fan bisa optimistis terhadap peluang tim asal kota Milan tersebut untuk kembali bersaing dalam perburuan tiket ke Liga Champions musim depan.
Minggu (22/1/2017), Inter Milan sukses merebut poin penuh saat bertandang ke Stadion Renzo Barbera, markas Palermo. Gol tunggal Joao Mario menjadi pembeda bagi kedua tim di akhir laga.
Kemenangan 1-0 atas Palermo adalah yang keenam beruntun di liga sejak terakhir Inter kalah 0-3 dari Napoli, 3 Desember 2016. Sejak kekalahan itu, Inter bak tak tersentuh.
Stefano Pioli on his Inter future:
— Squawka News (@SquawkaNews) January 23, 2017
"I do not know what will happen, I just know that I started a project that will end on May 28." pic.twitter.com/cCTGDEQXjI
Icardi dkk mengawalinya dengan mengalahkan Genoa 2-0, lalu Sassuolo (1-0), Lazio (3-0), Udinese (2-1) dan Chievo Verona (3-1).
Total sudah 12 kemenangan diraih Inter Milan sampai pekan ke-21. Bicara momentum, inilah situasi yang sangat baik bagi Inter untuk mengatasi ketertinggalan poin dengan beberapa tim lainnya yang berada di papan atas.
Inter Milan saat ini menempati posisi kelima klasemen. Bahkan papan klasemen menunjukkan Inter sukses melewati AC Milan, yang kini terlempar ke posisi ketujuh, walaupun masih punya tabungan satu pertandingan.
Fans sejati Inter Milan pasti sudah mulai berharap banyak sebagai respons kondisi positif saat ini. Segalanya memang masih sangat mungkin, terutama dengan perubahan yang terjadi di dalam skuat utama Nerazzurri.
Selama peluang tersebut masih tetap ada, Inter diyakini tidak akan menyerah. Skema permainan Icardi dkk mampu berjalan dengan sangat baik. Sebuah hal yang tidak mampu mereka lakukan di awal musim.
Baca Juga:
Sebagai catatan, selain menjadi tim pertama musim ini yang mampu mengalahkan Juventus saat bentrok di pekan ke-4 silam, Inter Milan juga jadi tim pertama yang mampu meraih enam kemenangan beruntun di Serie A 2016-2017.
Jika semua pemain dalam kondisi fit dan terus bermain dengan semangat pantang menyerah, tidak mustahil jika fan mengatakan target untuk kembali finis di posisi tiga besar realistis bagi Inter musim ini.
Terkait masa depannya bersama Inter beserta target akhir musim, Pioli mencoba bersikap rendah hati.
"Setiap kemenangan itu fantastis. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya hanya tahu memulai sebuah proyek dan berakhir pada 28 Mei nanti," ujar eks pelatih Lazio itu, dikutip Squawka News.
[video]https://video.kompas.com/e/5292763788001[/video]