Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tetap Siap
Sekretaris Sriwijaya, Achmad Haris, tak menyangkal bahwa pergerakan memoles kekuatan tim seolah tak mencerminkan ambisi besar Sriwijaya. Hanya, menurutnya, hal itu bukan tanpa alasan.
"Kami bukannya tidak melakukan pendekatan. Tetapi, rata-rata kontrak pemain baru berakhir pada Februari. Kami ingin menjaga etiket dan saling menghormati dengan klub-klub yang memegang kontrak pemain tersebut," katanya kepada Tabloid BOLA.
Haris juga menyebut Sriwijaya tetap akan kompetitif di musim 2017.
"Insya Allah kami tetap siap bersaing," ujarnya.
Salah satu dasar kesiapan itu tak lain materi pemain muda yang dimiliki oleh Sriwijaya.
Menurut Widodo, sederet anak-anak muda yang ada di tim sudah kian matang karena kerap menjadi starter di TSC, seperti Hapit Ibrahim, Zalnando, Manda Cingi, Mariando, Ichsan Kurniawan, dan penjaga gawang Teja Paku Alam.
"Sriwijaya FC sudah jauh lebih siap menggunakan pemain muda dibandingkan dengan klub lain yang selama ini lebih banyak memakai pemain senior," tutur Widodo.
Pernyataan sang pelatih dan petinggi klub seolah mengisyaratkan kesiapan Sriwijaya menjalani regulasi terhadap pemain senior seperti dikehendaki PSSI.
Hanya, suara berbeda muncul dari kubu pemain.
"Pemain senior bisa menjadi tolok ukur kemampuan bagi pemain junior. Selain itu, yang junior juga punya motivasi lebih saat berlatih dan tampil dengan senior bernama besar," ujar Zalnando.
"Saya berharap kuota pemain tidak perlu dibatasi, biarlah berjalan seperti biasa," katanya.
[video]https://video.kompas.com/e/5290448189001_v1_pjuara[/video]