Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Barcelona, Real Madrid, dan Atletico adem-ayem saja pada bursa Januari ini, begitu juga kebanyakan klub La Liga. Dinginnya bursa kali ini dipertegas dengan limpahan, terutama dari Timur Jauh.
Penulis: Christian Gunawan
Setelah melewati medio Januari 2017, bursa transfer musim dingin di La Liga baru melibatkan pengeluaran sebesar 14,15 juta euro dan pemasukan 9,3 juta. Tahun lalu, pengeluaran klub-klub La Liga mencapai 31,65 juta dengan pemasukan 61,8 juta.
Pembelian pada 2014-2015 lebih besar lagi, 55,2 juta, dengan penjualan lebih sedikit, 42 juta. Keriuhan itu sepertinya takkan terulang pada awal 2017. Kelesuan musim dingin ini cenderung mengikuti 2013-2014, saat rasio pembelian dengan penjualan hanya 16,08 berbanding 8,38 juta.
Dari 14,15 juta euro yang terlibat dalam pembelian Januari ini, 7 juta di antaranya dikeluarkan Real Sociedad untuk Geronimo Rulli. Sociedad menggaet kiper berusia 24 tahun itu dari Manchester City. Sevilla memboyong bek tengah Clement Lenglet dari Nancy dengan 5 juta.
Celta Vigo menggaet sayap kiri Jose Naranjo dari Genk (Belgia) dengan 1,8 juta. Sebanyak 15 pemain lagi yang masuk dalam daftar pembelian hanya berstatus pinjaman, termasuk Simone Zaza, yang uniknya mengharuskan Valencia memberikan 2 juta euro kepada Juventus sebagai biaya peminjaman.
Baca Juga:
Peminjaman menjadi warna dominan pada jendela transfer musim dingin di La Liga. Kaitan dengan China mungkin menegaskan kelesuan itu. Ketika banyak pemain bintang dunia yang bersedia pindah ke Liga China dengan transfer mahal, beberapa klub La Liga malah memilih meminjam pemain dari klub negara di Timur Jauh itu.
Pembatasan jumlah pemain asing menjadi tiga orang saja per laga mengawali keputusan peminjaman. Alaves meminjam gelandang serang Oscar Romero dari Shanghai Greenland Shenhua. Pemain ini sebenarnya merupakan rekrutan baru klub peringkat keempat Chinese Super League musim lalu itu.
Keberuntungan Alaves bisa meminjam pemain berusia 24 tahun itu boleh jadi karena Shenhua telah memiliki sejumlah pemain asing yang lebih mentereng, sebut saja Carlos Tevez, Obafemi Martins, Fredy Guarin, dan Giovanni Moreno. Romero bukan sembarang pemain. Ia mencatat 21 penampilan dan dua gol di timnas Paraguay sejak 2013.
Shenhua memboyongnya dari klub Argentina, Racing Club, dengan biaya 7 juta euro. Namun, sulit disangkal, Romero merupakan “buangan” dari China. Predikat serupa juga bisa disematkan kepada Gael Kakuta, yang juga datang ke La Liga di tengah pekan.
Jarang Lama
Nama terakhir sempat dikenal sebagai salah satu calon bintang ketika pada 2009 dibeli Chelsea hingga membuat klub kaya Inggris itu dihukum karena dianggap melanggar kontrak dengan klub pemilik sebelumnya, Lens. Kakuta sudah berada di Chinese Super League sejak tahun lalu.
Kakuta tampil 24 kali dengan sumbangan dua gol untuk Hebei China Fortune yang finis di posisi ketujuh musim silam. Namun, Kakuta menjadi stok berlebih di klub itu seturut keberadaan beberapa pemain dengan pamor lebih tinggi, seperti Ezequiel Lavezzi, Gervinho, dan Stephane Mbia, plus Aloisio, top-scorer Liga China 2015 saat masih berseragam Shandong Luneng.
Deportivo La Coruna menampung Kakuta. Sayap yang kini berusia 25 tahun itu akan berada di Riazor sampai akhir musim. Kakuta pun diperkirakan akan menjadi solusi jangka pendek Depor, yang saat ini berada di peringkat ke-15.
"Saya sangat menyukai La Liga dan senang berkesempatan kembali. Saya menyukai permainan Depor yang mengalir. Kondisi saya sedang bagus dan melewati bulan ini bekerja dengan pelatih fisik," kata Kakuta kepada ESPN.
Pada kenyataannya, Kakuta hampir tak pernah bernaung lama di sebuah klub. Chelsea meminjamkannya ke enam klub berbeda dalam kurun enam tahun sampai 2015, termasuk ke Rayo Vallecano.
Klub London itu melego pemain Prancis itu ke Sevilla pada 2015 dengan transfer 6 juta euro, hanya untuk melihat si pemain tampil dua kali pada setengah musim itu. Rojiblancos melepasnya ke Hebei pada awal 2016 dengan nilai sejuta lebih murah daripada saat menggaetnya dari Chelsea.