Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim ini sistem tiga bek menjadi sebuah tren menarik di Premier League. Kedatangan dua pelatih asal Italia, Walter Mazzarri dan Antonio Conte menjadi pemicu mencuatnya tren tersebut.
Sistem tiga bek memang bukan hal baru di Premier League. Akan tetapi, musim ini sistem tersebut konsisten muncul pada tiap hari pertandingan.
Mazzarri bersama Watford konsisten menurunkan 3-5-2 sejak awal musim, meski beberapa kali mencoba variasi lain. Hal itu bisa diprediksi mengingat hampir dalam seluruh karier kepelatihannya, Mazzarri menggunakan sistem 3-5-2.
Conte bersama Chelsea pun menggunakan sistem tiga bek, meski pada awalnya ia tak berencana memakai seperti itu. Pada awal musim, Conte memakai 4-1-4-1 atau 4-2-3-1.
Baru ketika memasuki 1 Oktober 2016, Conte mengubah sistem menjadi 3-4-3. Hasilnya luar biasa.
Total 13 laga berurutan Chelsea selalu menang. Chelsea lantas kalah dari Tottenham sebelum kembali menang 3-0 atas Leicester City pada 14 Januari silam.
Tim terbaru yang juga ikut-ikutan memakai tiga bek adalah Tottenham. Sudah tiga pertandingan terakhir pasukan Mauricio Pochettino memakai 3-4-3. Hasilnya adalah tiga kemenangan berurutan termasuk dengan mengalahkan Chelsea.
Rentetan tiga kemenangan Tottenham itu melanjutkan empat kemenangan terdahulu.
Pep Guardiola bersama Manchester City juga beberapa kali menggunakan sistem tiga bek, tetapi tak sesukses Conte dan Pochettino.
Tren tiga bek di Premier League unik karena ketika klub Serie A pelan-pelan meninggalkan sistem tersebut, Conte dan Mazzarri malah menularkan "wabah" itu ke Inggris.