Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menutup putaran kompetisi dengan raihan 37 poin dari 19 pertandingan liga, kegairahan beredar di markas Lazio. Para penggawa Gli Aquilotti mulai yakin mereka bakal bisa menyelesaikan musim dengan baik.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Striker Ciro Immobile misalnya. Dia mulai pede diajak berbicara Liga Champion 2017/18.
Pemain yang sudah mencetak 11 gol dalam 20 penampilan di liga ini yakin Lazio bisa membidik kompetisi antarklub Eropa paling elite itu.
"Saya tidak akan berani bilang Lazio pasti lolos ke Liga Champion. Tapi, kami akan bertarung dengan segala cara untuk mencapai titik itu. Sekarang Lazio di posisi keempat. Tim akan berusaha berkembang dan tidak malah menurun," kata Immobile di Football Italia.
"Rival di sekeliling Lazio dibentuk untuk Liga Champion, jadi kami tahu tidak akan mudah," lanjutnya.
Lazio kini hanya tertinggal satu poin dari Napoli, yang menempati peringkat tiga. Posisi itu akan memberikan tiket ke babak play-off Liga Champion 2017/18.
Perolehan 37 poin pada paruh pertama kompetisi pantas membuat Lazio optimistis.
Dalam 10 tahun terakhir, tim-tim yang menyelesaikan musim dengan berada di posisi ketiga rata-rata memperoleh 71-72 poin.
Artinya, dalam sebuah partai, tim-tim itu rata-rata meraih 1,87-1,89 poin. Lazio sudah melampaui angka itu. Pada paruh pertama kompetisi, Biancoceleste sukses mendapatkan 1,94 poin per laga.
Kalau 71-72 angka dijadikan patokan, Tim Biru Langit tinggal membutuhkan tambahan 34-35 poin.
Jika penampilan Lazio pada paruh kedua kompetisi sedikit lebih buruk dari paruh pertama, mereka masih bisa lolos ke Liga Champions musim depan.
Pekerjaan Rumah
Tapi, tentu saja tidak bijak kalau Lazio sudah puas dengan 71-72 poin. Melihat banyaknya rival yang juga berpeluang finis di posisi ketiga, jangan-jangan 71-72 angka tidak bisa lagi dipercaya.
Contoh tergampang adalah Napoli. Mereka sudah punya 38 poin. Jika mampu mempertahankan performanya pada paruh pertama, Napoli bakal menyelesaikan liga dengan torehan paling tidak 76 poin.
Supaya aman, Lazio sebaiknya tetap mencanangkan adanya perbaikan performa pada paruh kedua kompetisi.
Immobile sendiri juga menyatakan bahwa Tim Elang harus berusaha berkembang dan bukannya malah menurun.
Kalau pada putaran pertama meraih 37 poin, Lazio jadi harus melewati pencapaian itu antara pekan ke-20 hingga 38 nanti.
Caranya adalah mengulangi hasil oke yang sudah didapatkan pada paruh pertama dan memperbaiki raihan yang kurang.
Langkah pertama sudah dibuat. Pada pekan ke-20 alias pertandingan perdana putaran kedua, Lazio mengalahkan Atalanta 2-1, Minggu (15/1) di Olimpico.
Hasil itu adalah ulangan pertemuan pertama, ketika Tim Elang juga menang 4-3.
"Biasanya 40 poin dalam fase ini akan menempatkan kami di posisi lebih tinggi. Tapi, tim-tim lain pun tampil baik sekali. Saya yakin Lazio bisa lebih bagus, tapi bagian yang sulit dari kompetisi ini dimulai sekarang," kata pelatih Simone Inzaghi kepada Mediaset.
Pekerjaan rumah pun sudah dipahami Inzaghi dan pasukannya. Mereka harus memperbaiki performa saat melawan tim-tim kuat. Itulah masalah Gli Aquilotti.
Pada putaran pertama, Lazio tidak pernah menang kontra timtim yang beredar di zona Eropa. Mereka dikalahkan Juventus 0-1, Roma 0-2, Inter 0-3, Milan 0-2, dan hanya mampu imbang 1-1 melawan Napoli.
Ujian terhadap kapabilitas Lazio menuntaskan pekerjaan rumah ini ada di depan mata. Lazio akan bertamu ke Juventus pada pekan ke-21, Minggu (22/1).
[video]https://video.kompas.com/e/5283285559001[/video]