Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, menilai tekanan yang dia terima dari luar dirinya seperti saat di taman kanak-kanak.
Saat ini, Zlatan Ibrahimovic memuncaki klasemen top scorer Premier League bersama Diego Costa dan Alexis Sanchez dengan torehan 14 gol. Namun, dia merasa hal tersebut bukan menjadi beban.
"Tekanan yang ada di sekeliling saya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan tekanan yang saya berikan untuk diri sendiri," kata Ibrahimovic kepada Sky Sports, Selasa (17/1/2017).
"Saya sangat ingin untuk tidak menjadi sempurna, tetapi lebih dari sempurna, dalam setiap pertandingan, bahkan di sesi latihan," ucap dia lagi.
[video]https://video.kompas.com/e/5283210066001[/video]
Striker kelahiran Malmo, Swedia, 35 tahun silam, ini juga menganggap dia yang paling memaksa diri sendiri untuk memiliki standar kelas dunia sehingga tekanan dari mana pun, termasuk media, tidak ada apa-apanya.
"Saya tidak senang jika tidak menang di sesi latihan. Jadi, saya membayangkannya seperti dalam sebuah laga. Seperti itu tekanan yang saya berikan untuk diri sendiri dan tekanan dari Anda hanya semacam di taman kanak-kanak," ujar Ibrahimovic.
Baca Juga:
"Tekanan saya untuk diri sendiri sangat tinggi. Saya tidak akan puas sampai mendapat apa yang saya inginkan. Apa yang saya inginkan adalah menang," tuturnya lagi.
Ketajaman Ibrahimovic membuat enam klub yang dia bela sebelum Man United selalu menyabet gelar liga domestik, mulai dari Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, FC Barcelona, AC Milan, hingga Paris Saint-Germain.
Catatan tersebut yang membuat penggemar The Red Devils berharap Ibrahimovic bisa mempersembahkan titel Premier League yang terakhir kali berlabuh di Old Trafford pada musim 2012-2013.