Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Manchester United, Paul Pogba, belum juga menunjukkan kualitasnya sebagai pemberi servis matang seperti ketika membela Juventus.
Predikat tersebut melekat dalam diri Pogba pada musim 2015-2016. Total 13 umpan dia dikonversi menjadi gol oleh para pemain I Bianconeri, julukan Juventus.
Berbekal catatan tersebut, Pogba menjadi pencetak assist terbanyak Serie A musim lalu dengan torehan 13 buah.
1- Paul #Pogba is the only top5 European leagues player with at least 20 goals, 20 assists and 600 recoveries in the last 3 seasons. Perfect
— OptaPaolo (@OptaPaolo) August 4, 2016
Hanya, kemampuan tersebut meluntur sejak Pogba pindah ke Man United dengan rekor transfer 105 juta euro (sekitar Rp 1,5 triliun) pada bursa musim panas 2016.
Cuma tiga assist disumbangkan pemain asal Perancis itu dalam 20 partai Premier League. Apabila menyertakan rapornya berbagai ajang, jumlahnya hanya bertambah satu.
Rapor merah Pogba bertambah kalau menilik aspek lain seperti penciptaan peluang, pelanggaran, dan kartu kuning.
Dia cuma mengkreasikan 37 peluang di kompetisi kasta teratas Inggris. Jumlah tersebut tergolong rendah mengingat seorang Dimitri Payet saja mampu menciptakan 74 peluang bersama West Ham United.
Belum lagi pelanggaran. Dengan 44 pelanggaran, Pogba tercatat sebagai pemain paling "kotor" di Premier League. Tidaklah mengherankan apabila dia diganjar enam kartu kuning.
???????????????????? #poghair #fiersdetrebleus #aperuca
A video posted by Paul Labile Pogba (@paulpogba) on Oct 11, 2016 at 6:42am PDT
Ketimbang berkontribusi di dalam lapangan, Pogba justru lebih banyak beraksi di luar stadion untuk kebutuhan pemasaran diri atau sponsor.
Salah satunya adalah model rambut. Sejak bergabung Man United, Pogba sudah berganti sebanyak enam kali atau lebih banyak daripada jumlah assist sumbangannya.