Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim ini, Stade Rennes dianggap mengalami renaissance alias kelahiran kembali. Aktor utama lesatan skuat beralias Les Rouges et Noirs (Si Merah Hitam) itu adalah pasangan ayah-anak: Christian dan Yoann Gourcuff.
Penulis: Sem Bagaskara
Rennes musim ini muncul sebagai salah satu penantang papan atas. Klub asal Region Bretagne tersebut bahkan pernah dua kali menempati posisi empat klasemen, tepatnya pada pekan ke-14 dan 16.
Les Rouges et Noirs merupakan salah satu kontestan Ligue 1 yang senantiasa memeragakan sepak bola cantik berbasis penguasaan bola.
Persentase penguasaan bola per gim Rennes (52,9 persen) cuma kalah superior dari Lyon (54,9%), Nice (56,8%), dan PSG (61,6%).
Christian Gourcuff, yang mulai melatih Rennes pada 2016-2017, adalah figur yang memungkinkan Romain Danze cs bermain mengalir.
Christian Gourcuff : "Ça peut être pour moi un enjeu, un challenge de remettre Yoann à son meilleur niveau." pic.twitter.com/xOyQDyQaBC
— Vines Foot (@vinesfoot) May 17, 2016
Strategi Christian bisa berjalan karena tim punya pengatur permainan dan distributor bola wahid yang tak lain adalah putranya sendiri, Yoann Gourcuff.
Christian dan Yoann, yang pernah dilabeli sebagai titisan Zinedine Zidane, kian dicintai fan karena mereka merupakan putra asli region Bretagne.
"Satu-satunya tujuan saya adalah kualitas permainan. Kami menyisakan banyak ruang untuk berkembang. Aliran permainan tim terkadang masih inkonsisten," kata Gourcuff senior di L'Equipe saat ditanya soal kans timnya finis di lima besar.
Ya. Jika ingin menjadi penantang serius papan atas, Rennes mesti lebih konsisten meraup hasil.
Musim ini, Les Rouges et Noirs hanya pernah sekali merangkai dua kemenangan secara berurutan, tepatnya pada pekan ke-10 (vs Nantes 2-1) dan ke-11 (vs Metz 1-0).
Kelayakan
Gourcuff cs juga mesti memperbaiki mentalitas, terutama ketika menghadapi para pesaing langsung di papan atas. Rennes musim ini tak berdaya ketika bertemu Nice (0-1), Monaco (0-3), PSG (0-4), dan Lyon (0-1).
Kelayakan Rennes meramaikan persaingan di zona Eropa langsung mendapatkan ujian serius. Les Rouges et Noir bakal menjamu PSG pada laga pertama liga setelah libur musim dingin, Sabtu (14/1/2017).
Baca Juga:
Filosofi permainan cantik yang dibawa Christian Gourcuff ternyata belum cukup buat mengimbangi Paris Saint-Germain. Pada laga pertama di Parc des Princes, Rennes dipukul empat gol tanpa balas.
Partai pekan ke-20 Ligue 1 di Roazhon Park mesti dimanfaatkan betul oleh Rennes untuk mempelajari permainan PSG.
Soalnya, mereka dijadwalkan bertemu lagi dengan klub asal Paris itu pada fase 32 besar Coupe de France yang berlangsung pada 31 Januari dan 1 Februari mendatang.
[video]https://video.kompas.com/e/5257644597001[/video]