Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada skuat AS Roma saat ini, tidak banyak pemain yang pernah merasakan menjadi juara ajang bergengsi dalam tiga musim terakhir. Salah satu pemain yang pernah merasakannya adalah Federico Fazio.
Penulis: Riemantono Harsojo
Fazio menjadi pemain utama Sevilla kala meraih trofi juara Liga Europa 2013-2014. Bek tengah asal Argentina ini tampil dalam 11 dari 15 partai Sevilla di Liga Europa musim tersebut, termasuk dua laga semifinal dan satu partai final.
Pada dua musim terakhir, Fazio kesulitan masuk tim utama, baik di Sevilla maupun di Tottenham Hotspur. Dalam dua musim, sang bek berusia 29 tahun ini hanya bermain 38 kali dari semua ajang yang diikuti dua klub tersebut.
Tidak selalu bermain setiap pekan pada musim 2014-2015 dan 2015-2016, Fazio pun diragukan dapat sukses ketika hijrah ke Roma pada Agustus 2016 dengan status pinjaman dari Spurs.
Namun, Fazio mampu membuktikan memiliki kemampuan yang dibutuhkan Roma. Sejak giornata 4 musim ini, pemain kelahiran Buenos Aires itu tidak tergantikan di jantung pertahanan I Giallorossi.
Federico Fazio's game by numbers vs. Genoa:
— Squawka Football (@Squawka) January 8, 2017
22 clearances
4 aerial duels won
4 interceptions
1 tackle won
Titanic performance. pic.twitter.com/AzhN8ty1KL
Sejak pertandingan pekan keempat melawan Fiorentina (18 September 2016), Fazio selalu tampil penuh dalam 16 pertandingan Roma di Serie A.
Dalam 16 penampilan tersebut, Fazio berkontribusi dalam enam pencapaian clean-sheet (tak kebobolan) tim. Dalam 16 partai itu, gawang Roma kebobolan 14 kali.
Satu Kartu Kuning
Kehadiran Fazio penting buat Roma. Dengan ukuran tinggi 195 cm, ia mengamankan pertahanan Roma dari ancaman serangan udara lawan. Data Opta menunjukkan, ia memenangi 51 dari 65 duel udara (78%).