Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Strategi Inter Milan Vs Chievo, antara Joao Mario dan Banega

By Sabtu, 14 Januari 2017 | 15:40 WIB
Ekspresi gelandang Inter Milan, Joao Mario, setelah mencetak gol ke gawang Cagliari dalam laga Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, 16 Oktober 2016. (PIER MARCO TACCA/GETTY IMAGES)

Pelatih Stefano Pioli dan jajaran manajemen Inter Milan sangat ingin mendatangkan Roberto Gagliardini. Setelah sang gelandang hadir, di manakah ia akan dimainkan?

Penulis: Anggun Pratama

Gagliardini sepertinya akan mengisi tempat yang ditinggalkan Felipe Melo. Dari sistem, Pioli pun tak perlu beranjak dari 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang menjadi andalannya. Gagliardini sangat jago bermain sebagai salah satu gelandang sentral.

Hal ini berarti pria berusia 22 tahun itu bakal menjadi pesaing Marcelo Brozovic dan Geoffrey Kondogbia plus Gary Medel. Kondisi tersebut tentu menjadi kabar bagus buat Joao Mario dan Ever Banega.

Kedua pemain ini belakangan mengisi satu posisi gelandang sentral dengan tanggung jawab ofensif lebih besar.

Terkait performa Mario dan Banega, Pioli harus lebih tegas dalam membuat keputusan soal siapa yang akan didahulukan.


Gelandang Inter Milan, Ever Banega (depan), berduel dengan pemain Juventus, Kwadwo Asamoah, dalam pertandingan Serie A di Giuseppe Meazza, Milan, Italia, 18 September 2016.(MARCO BERTORELLO/AFP)

Saat melawan Udinese, Banega bermain jelek dengan sering kehilangan bola serta gagal menciptakan peluang.

Ketika Mario masuk sebagai pengganti, ia langsung menghasilkan assist buat gol kedua Ivan Perisic. Mario membuat tiga assist dalam tiga pertandingan terbarunya di Inter.

Masuknya Banega kontra Udinese sebagai starter terlihat wajar karena di laga sebelum libur Natal, ia membuat satu gol dan satu assist saat melawan Lazio. Di laga kontra Lazio tersebut, Mario tak bisa bermain karena skors.