Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Direktur Sport Ducati, Paolo Ciabatti, mengaku bahwa timnya akan berusaha menjadi juara dunia bersama Jorge Lorenzo. Mereka bahkan telah menyesuaikan setelan motor Italia tersebut dengan gaya balap juara dunia tiga kali asal Spanyol itu.
Penulis: Arief Kurniawan
Salah satu pengorbanan terbesar Ducati adalah mengurangi apa yang selama ini menjadi kekuatan mereka: power motor.
“Sedikit kami kurangi agar Lorenzo merasa cocok. Kami yakin pebalap sekaliber Lorenzo selalu mampu tampil bagus dan menjadi pemenang,” ujar Ciabatti kepada Motogp.com.
Lorenzo selama ini memang dikenal sebagai pebalap dengan gaya halus, terutama di tikungan.
Untuk menyelaraskannya, tenaga motor justru tak boleh berlebihan saat menikung, di mana justru selama ini motor Ducati terkenal “liar” di tikungan karena membawa banyak sisa tenaga dan kecepatan dari lintasan lurus.
Yang membuat Ciabatti sangat antusias dengan Lorenzo adalah semangat sang pengusung nomor motor 99 itu untuk membuat sejarah bersama Ducati.
Menurutnya, Lorenzo ingin mengulang kesuksesan pebalap legendaris mereka, Casey Stoner. “Kami bahkan ingin melebihi keberhasilan Stoner tersebut,” ujar Ciabatti.
Hingga saat ini, Stoner memang menjadi satu-satunya pebalap yang mampu memberikan gelar juara dunia buat Ducati, yaitu pada tahun 2007.
Setelah itu para pebalap lain, bahkan seorang Valentino Rossi sekalipun, selalu gagal. Hal inilah yang ingin dicatat kembali oleh Lorenzo dan bahkan diperbaikinya. Dalam artian dia ingin menjadi juara dunia bersama Ducati bukan hanya sekali.
Sebenarnya ada satu hal lagi yang dikorbankan Ducati, namun ini karena regulasi MotoGP secara umum, yakni pelarangan winglet (sayap kecil di bodi motor), peranti yang mereka prakarsai sejak 2015.
Padahal, Lorenzo sendiri termasuk salah satu pebalap yang menyukai keberadaan winglet itu selagi membela Yamaha. Beberapa kemenangannya bersama Tim Garpu Tala itu diraih lantaran kepiawaiannya memaksimalkan winglet.
Yang paling fenomenal adalah di Mugello musim lalu. Di mana waktu itu pada lap pamungkas dia yang keluar tikungan terakhir kalah cepat dari Marc Marquez namun kemudian bisa menyusulnya.
Modal Lorenzo mengejar dan melewati Marquez adalah motornya tidak mengalami wheelie (ban depan terangkat), alias tetap mencengkeram aspal, berkat bantuan winglet tadi.
Ducati 2017 tampaknya bakal “aneh” pada awalnya. Kita akan lihat apakah keanehan itu justru menjadi kekuatan tersembunyi sejalan dengan perkembangan musim.
[video]https://video.kompas.com/e/5279528171001_v1_pjuara[/video]