Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Secara finansial, Everton kalah dibandingkan dengan Manchester City. Namun, bermodalkan kandang pada Minggu (15/1), The Toffees berpeluang membungkam City, yang musim ini memiliki relasi khusus dengan mereka.
Penulis: Christian Gunawan
Musim ini, kedua klub “terhubung” dalam John Stones. Bek berusia 22 tahun itu diboyong City dari Everton pada musim panas tahun lalu dengan biaya mahal, 47,5 juta pound yang bisa menjadi 50 juta pound (menjadikan Stones bek termahal di Inggris setelah David Luiz).
Everton sejauh ini menarik keuntungan dari penjualan tersebut. The Toffees segera menggamit bek yang sedekade lebih tua daripada Stones, Ashley Williams, dari Swansea. Klub terakhir kini terseok-seok di papan bawah.
Duet Williams dan Phil Jagielka di jantung pertahanan merupakan alasan di balik kebobolan 23 gol yang dialami Merseyside Biru sampai pekan ke-20.
Everton masih berada di peringkat ketujuh, posisi yang jauh lebih baik daripada finis ke-11 musim silam.
City adalah salah satu dari enam klub yang kemasukan lebih sedikit gol daripada Everton. Akan tetapi, The Citizens telah kebobolan 22 kali, angka yang ironis dengan transfer mahal Stones.
Baca juga:
Di Premier League, mantan bek Barnsley itu tampil 16 kali musim ini, hanya dua di antaranya sebagai pengganti.
Stones telah dua kali melakukan kesalahan fatal di liga (dan yang terparah terjadi di Liga Champion saat melawat ke eks klub Pep Guardiola, Barcelona). Squawka mencatat pula ratarata keunggulan duel yang dibuat Stones hanya 62 persen.
Untuk adilnya, duet Williams- Jagielka di Everton juga tidak dapat dikatakan jauh lebih mengilap daripada Stones. Jagielka sudah membuat dua kesalahan, Williams sebuah.
Rataan unggul duel Jag 63 persen, Williams 53 persen.
Namun, pengalaman membuat kerja sama keduanya lebih memberikan rasa aman untuk kiper Everton. Rataan cegatan Stones juga lebih baik daripada dua seniornya itu.
Hanya, perkara pengambilan keputusan penting dalam segi defensif, Stones menegaskan kekurangannya dalam jam terbang.
"Ia masih muda, perlu berkembang, tapi ia terbuka dan berkepribadian bagus," kata Pep Guardiola tentang Stones dikutip Sky Sports.
Stones tampak memikul beban berat berupa transfer mahal. Citizens juga boleh jadi terlalu prematur memberikan tanggung jawab besar kepada bek yang telah 15 kali membela timnas Inggris itu saat mereka membutuhkan ketangguhan di sentral pertahanan.
Sebaliknya, Everton terlihat memaksimalkan amunisi yang mereka miliki, teristimewa dalam diri Williams.
Ya, tatkala City lebih pas memproyeksikan Stones menjadi tonggak pertahanan masa depan, pasukan Ronald Koeman menjadikan keberhasilan jangka pendek sebagai tujuan.
Dus, saat menghadapi City dengan eks bintang muda mereka, Everton layak mengedepankan ungkapan Latin karya penyair Horatius dalam buku Odes (23 SM), “carpe diem” yang bermakna “raihlah hari ini”.
Berubah
Pertemuan pertama musim ini di Stadion Etihad pada medio Oktober berakhir dengan satu poin untuk masing-masing tim. Everton, dengan pertahanan rapat, bahkan bisa unggul lebih dulu via tombak terbaik mereka, Romelu Lukaku, menghukum keberadaan lubang lini belakang City.
Penyerang sayap baru, Nolito, menyelamatkan Guardiola City. Ancaman nyata buat City pada Minggu nanti tak lain dari Goodison Park. Stadion ini menjadi sumber penting angka bagi si empunya.
Everton baru sekali kalah di rumahnya dari 10 jamuan, yakni saat menggelar derbi Merseyside, itu pun dengan catatan lewat gol di pengujung duel. The Toffees sukar ditekuk di kandangnya.
[video]https://video.kompas.com/e/5268517977001[/video]
Everton pernah memanfaatkan rumah mereka khusus menjamu City. Selama empat musim pada rentang 2009-13, Toffees selalu menang atas City yang nota bene telah memiliki otot finansial besar.
Bagaimanapun, City masih sangat layak dianggap sebagai penantang juara. Walau sudah menelan empat kekalahan, Sergio Aguero dkk. masih berada di peringkat keempat dengan jarak hanya tujuh poin dari pemuncak klasemen, Chelsea.
Perihal pragmatisme, Guardiola juga sudah bersedia mengubah pendiriannya setelah separuh musim debut yang kurang mulus ini.
“Saya takkan mengubah Inggris dan tak ingin mengubahnya. Inggris yang akan mengubah saya. Itulah alasan saya ke sini: untuk berubah,” tutur pria Spanyol itu di The Guardian.
Perubahan itu toh membutuhkan waktu. Bersama proses adaptasi yang masih berlangsung, status favorit tim tamu itu boleh jadi mempertebal ambisi Everton untuk tak sekadar menahan City yang lebih kaya, tapi juga menang.
Adaptasi Ronald Koeman di Everton praktis lebih lancar. Keuntungan lain buat Toffees, Fernandinho akan absen. Tugas Stones bakal semakin berat. Jadi, carpe diem, Everton! P
PRAKIRAAN FORMASI
Everton (4-2-3-1): 1-Robles, 23-Coleman, 5-Williams, 25-F. Mori, 3-Baines, 17-Gueye, 26-Davies, 19-Valencia, 8-Barkley, 11-Mirallas, 10-Lukaku, Pelatih: Ronald Koeman
Manchester City (3-2-4-1): 1-Bravo, 24-Stones, 30-Otamendi, 11-Kolarov, 6-Fernando, 42-Toure, 5-Zabaleta, 17-De Bruyne, 21-Silva, 7-Sterling, 10-Aguero, Pelatih: Pep Guardiola