Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah sempat absen setahun, akhirnya turnamen Djarum Superliga Bulu Tangkis 2017 digulirkan juga. Meski belum dapat memastikan peserta, panitia yakin bujukan mereka berhasil mendatangkan pebulu tangkis dunia.
Penulis: Persiana Galih
Pendaftaran turnamen ini akan ditutup pada Selasa (24/1/2017). Direktur Superliga, Achmad Budiharto mengaku tengah bekerja keras untuk dapat mengikat kontrak para peserta.
Caranya banyak. Salah satunya dengan menaikkan hadiah yang diperebutkan menjadi total 250 ribu dolar AS (setara Rp 3,3 miliar).
Pembagiannya, juara akan mendapatkan 60.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 798 juta.
Sementara itu, peringkat kedua, ketiga, dan keempat masing-masing akan mendapatkan 30.000 dollar (setara Rp 399 juta), 20.000 dollar (Rp 266 juta), dan 15.000 dollar (Rp 199 juta).
"Ini adalah hadiah tertinggi yang pernah kami tawarkan. Dengan jumlah ini, saya yakin pebulu tangkis dunia berani mengambil bagian dalam kejuaraan ini," tutur pria yang akrab disapa Budi ini.
Tak hanya itu, panitia pun menaikkan jumlah subsidi pada klub lokal yang menjadi peserta.
"Klub yang ikut otomatis mendapatkan Rp 50 juta, sementara klub lokal yang merekrut pemain asing memperoleh tambahan subsidi 6.000 dolar AS (79,8 juta). Pada 2015, kami hanya memberikan subsidi 1.500 dolar AS (19,9 juta)," ujar Budi.
Baca Juga:
Subsidi itu akan cair dengan syarat pemain asing yang direkrut klub berada di peringkat 100 besar dunia. Dengan begitu, ia berharap klub lokal lebih berani mengontrak pemain bintang.
Kejuaraan ini akan digelar di GOR DBL Arena, Surabaya, pada 19-26 Februari 2017.
Menguntungkan PBSI
Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wiranto bersyukur akan terselenggaranya kejuaraan berformat Piala Thomas-Uber ini.
"Setidaknya, pemain kita mendapatkan pengalaman bermain dengan para pebulutangkis dunia. Itu adalah bekal luar biasa, apalagi jika dipasangkan di nomor ganda," katanya.
Ia berharap pemain lokal dapat memanfaatkan kejuaraan ini untuk mencontek sekaligus belajar dari para pemain top dunia.
Tak hanya Wiranto, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti juga menyambut senang kejuaraan ini.
"Superliga tak mengganggu pelatnas kami di Cipayung. Justru ajang ini menjadi kejuaraan yang juga dapat mengasah atlet-atlet kita," katanya.
[video]https://video.kompas.com/e/5280308358001_v1_pjuara[/video]