Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hadapi Burkina Faso, Momen Kamerun Jawab Keraguan

By Sabtu, 14 Januari 2017 | 14:58 WIB
Aksi pemain Kamerun, Franck Etoundi (15, hijau) dan Benjamin Moukandjo (8) dalam pertandingan kualifikasi Piala Afrika 2015 Grup D menghadapi Republik Demokratik Kongo di Stadion Ahmadou Ahidjo, Yaounde, Kamerun, pada 15 November 2014. (PACOME PABANDJI/AFP)

Ada masa di mana tim nasional Kamerun dianggap sebagai kekuatan besar di Benua Afrika. Empat gelar Piala Afrika (1984, 1988, 2000, 2002) adalah sedikit bukti. Namun, belakangan prestasi Kamerun menurun drastis.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Alhasil, mereka tidak dijagokan menjuarai Piala Afrika 2017, hal yang juga terjadi di beberapa edisi terkini turnamen tersebut.

Tak hanya itu, kondisi internal yang kurang kondusif seperti banyaknya pemain senior yang menolak panggilan timnas hanya bikin pasukan Hugo Broos kian kerdil di mata publik.

Sejumlah bursa taruhan bahkan memprediksi Kamerun bisa tersisih pada babak grup Piala Afrika 2017. Mengalahkan Burkina Faso pada laga pembuka Grup A, Sabtu (14/1/2017), adalah langkah Kamerun buat menjawab keraguan publik.

Burkina Faso lawan yang tangguh. Runner-up Piala Afrika 2013 itu bahkan berperingkat FIFA lebih tinggi (50) ketimbang Kamerun (65).

Baca Juga:

Tangguh bukan berarti tak bisa ditaklukkan. Burkina Faso kalah dalam dua partai persahabatan mereka bulan ini, yakni 0-1 dari Maroko (4/1/2017) dan 1-2 dari Mali (7/1/2017).

Selain itu, rekor pertemuan berpihak pada Kamerun, yang memenangi dua pertemuan melawan Burkina Faso. Bentrokan terakhir kedua tim terjadi pada Juni 2015 di Burkina Faso dengan skor 3-2 buat Kamerun.

Pemain Kamerun yang sedang memperkuat Marseille, Clinton N'Jie, dapat menjadi kunci. Penyerang milik Tottenham itu pencetak dua dari tiga gol Kamerun ke gawang Burkina Faso.

[video]https://video.kompas.com/e/5280320737001_v1_pjuara[/video]