Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Muda Arema FC Melihat Harapan dan Trauma di Regulasi U-23

By Ovan Setiawan - Jumat, 13 Januari 2017 | 18:22 WIB
Bek Arema Cronus, Mohammad Junda Irawan, saat berlatih bersama rekan setimnya di Malang. (OVAN SETIAWAN/JUARA.NET)

Pemain muda Arema FC Junda Irawan merasakan dua hal berbeda dalam menyikapi rencana regulasi pemain U-23 di Liga Super Indonesia 2017. Hal tersebut tidak lepas dari pengalaman-pengalamannya di regulasi yang hampir sama saat Piala Jenderal Sudirman 2015 lalu.

Saat itu, operator turnamen mewajibkan setiap tim memasukkan dua pemain U-21 di starting line up.

Namun, ketika itu Junda dan Dio Permana terkesan hanya masuk tim karena syarat formalitas demi memenuhi regulasi. Hanya 10 menit berselang, keduanya ditarik keluar.

Menurut Junda, kepuutsan ini sangat berpengaruh terhadap mental bertandingnya saat di lapangan.

“Ya, kalau seperti itu memang berpengaruh di mental bermain,” ungkap pemain yang pernah merumput bersama Brisbane Roar, Australia ini.

Terlepas dari hal tersebut, Junda menyambut baik rencana regulasi U-23. 

Dia percaya bahwa semakin banyak pemain-pemain muda yang diberikan kepercayaan maka akan semakin banyak jam terbang yang ia miliki.

“Intinya saya setuju saja, jika mendapatkan kesempatan turun akan saya gunakan sebaik mungkin,” sambungnya.

Junda secara perlahan mendapat kesempatan bermain di Torabika Soccer Championship A (TSC A) lalu. Bahkan, di beberapa pertandingan, dia menjadi pilihan utama pelatih untuk bermain full time.

“TSC A menjadi pengalaman berharga saya, semoga ke depan akan lebih baik lagi,” ungkapnya.