Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gabung Klub Malaysia, Diogo Buat Pengakuan Mengejutkan Soal Persib

By Jumat, 13 Januari 2017 | 02:15 WIB
Dua pemain Persib, Diogo Ferreira (5) dan Tony Sucipto saat mengawasi gerakan melompat penyerang Sriwijaya FC, Beto Goncalves di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Sabtu (10/9/2016) malam. (Dok. PT GTS)

JUARA.net – Gelandang bertahan yang piawai sebagai bek, Diogo Alexandre Alves Ferreira, meneruskan kariernya di Liga Malaysia untuk musim 2017. Namun, Persib Bandung yang dibelanya setengah musim pada 2016 tampaknya sangat membekas di hatinya.

Pesepak bola asal Australia berusia 27 tahun ini mengakui sangat menikmati berkiprah di sepak bola Asia.

Diogo Ferreira, yang sebelumnya membela tiga klub besar A-League, Melbourne Victory, Brisbane Roar, dan Perth Glory, mencintai hidup di Asia Tenggara. Baginya, karier di Asia Tenggara sangat menantang.

Ferreira pindah ke Indonesia setelah dilepas oleh Perth Glory pada Mei 2016 untuk gabung Persib. Dia lalu dipinang Penang FA per Januari 2017 untuk berlaga di Liga Super Malaysia.

”Keputusan ini (pindah ke Indonesia) jadi sesuatu yang ingin saya lakukan untuk sementara waktu."

Gelandang Penang FA, Diogo Ferreira

Momen main di Indonesia dan akan berkompetisi dengan klub barunya di Liga Malaysia, dijadikan Diogo untuk merevitalisasi kariernya. Setelah, dia selama enam tahun terakhir main di sepak bola profesional Australia.

”Saya tidak menyadari seberapa besar itu (sepak bola) di sana (Indonesia), sampai akhirnya sampai di negera itu. Ternyata, sangat besar. Seluruh bangsa sangat mencintai sepak bola," kata Diogo Ferreira.

”Saya cukup beruntung telah bergabung Persib Bandung, klub yang cukup banyak fans dan tim besar di Indonesia. Mereka punya pendukung jutaan di seluruh Indonesia.”

Baca juga:

Soal kualitas liga di Indonesia, Diogo mengakui mengalami penurunan kualitas dibandingkan Liga Australia. Namun, dia memuji talenta para pesepak bola Indonesia.

”Keputusan ini (pindah ke Indonesia) jadi sesuatu yang ingin saya lakukan untuk sementara waktu. Saya selalu benar-benar menyukai negara tenggara dan budaya mereka. Itu tidak sulit bagi saya untuk adaptasi.”