Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Regulasi anyar kompetisi teratas Liga Indonesia musim 2017 kembali menuai pro-kontra. Keberatan kali ini dilontarkan Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus. Pertemuan dengan PSSI pun kembali dirancang.
Selepas Kongres Tahunan PSSI 2017 di Bandung, Minggu (8/1/2017), salah satu nota kesepakatan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dengan pemilik 18 klub adalah pengurangan kuota pemain asing.
Sebelumnya, regulasi memperbolehkan tiga pemain asing non-asia dan satu pemain asia (3+1). Kini, peraturan itu diubah menjadi 2+1.
Forum juga menegaskan peraturan soal porsi pesepak bola U-23. Klub wajib mendaftarkan minimal lima pemain U-23. Dari jumlah tersebut, tiga pemain wajib diturunkan dalam setiap pertandingan.
Selain itu, klub hanya diperbolehkan maksimal mengontrak dua pemain dengan usia 35 tahun ke atas.
Regulasi kompetisi 2017. maaf revisi poin 2 ISL maksudnya, pemain berusia diatas 35 tahun. setuju lah ya?? pic.twitter.com/IyECN18B8n
— Liga Super Indonesia (@ligasuperIDN) January 9, 2017
"Jika keputusannya seperti itu banyak klub yang tidak punya tim u-21. Lalu, banyak klub yang juga memiliki empat pemain asing," kata Ferry Paulus, setelah ikut mengebumikan jenazah kiper Arema FC, Achmad Kurniawan, Rabu (11/1/2017).
"Ya, satu sampai dua pekan lagi kami perwakilan klub akan kembali rapat membicarakan solusi terbaik dengan PSSI," ucap Ferry.
Soal pengurangan kuota pemain asing juga menjadi perhatian Ferry. Menurut dia, kesepakatan dengan pihak sponsor bisa gagal dengan regulasi baru tersebut.
Baca juga:
"Kami sudah di deal dengan sponsor. Dalam kontrak itu, pemain asing menjadi salah satu hal yang dikedepankan. Namanya kontrak talent," tutur dia.
Ferry juga menyoroti dampak yang lebih luas dari pengurangan kuota pemain asing. Pria murah senyum itu menegaskan bahwa regulasi tersebut bisa menghambat perkembangan industri sepak bola Indonesia.
Maka dari itu, menurut Ferry, banyak klub yang belum mulai latihan dan masih jaga-jaga untuk merekrut pemain terutama pilar impor.
Selain Ferry dan bos-bos klub lainnya, peraturan baru tersebut juga dikeluhkan banyak pemain, baik dari pemain asal tim-tim kasta teratas maupun Divisi Utama.
[video]https://video.kompas.com/e/5277752468001_v1_pjuara[/video]