Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Efek Keputusan Kongres Tahunan PSSI 2017, Hawa Panas di Malang

By Rabu, 11 Januari 2017 | 21:33 WIB
Semua pemain Arema FC berfoto bersama sebelum menjamu Persib pada laga pamungkas TSC 2016 di Stadion Kanjuruhan, Kab Malang, Minggu (18/12/2016). (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Hasil Kongres PSSI yang digelar di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (8/1/2017), memberikan dampak besar pada atmosfer sepak bola Malang. Betapa tidak, dua klub asal Malang akhirnya secara resmi diakui PSSI.

Penulis: Ovan Setiawan

Dua klub tersebut adalah Arema Indonesia dan Persema Malang. Meski harus memulai penampilan di Liga Nusantara, hadirnya dua tim itu cukup memberikan warna tersendiri di belantika sepak bola Malang.

Persema, yang berdiri pada 1953, memiliki nilai historis tinggi, bahkan hingga saat ini mereka tetap menaungi klub-klub yang berlaga di kompetisi internal, berjanji akan memprioritaskan pemain lokal demi merawat tradisi memunculkan bibit-bibit muda pemain sepak bola asal Malang.

“Setelah ini kami akan memulai seleksi resmi untuk menyiapkan tim utama dan cadangan menuju Liga Nusantara. Prioritas utama tetap pemain muda dari kompetisi internal Persema dan ditambah lagi dengan pemain seleksi baru,” tutur Corporate Secretary Persema, Dito Arief.

Persema memang sudah mempersiapkan tim sejak 6 bulan lalu. Pemain berlatih dua kali seminggu di bawah asuhan legenda Arema, Yohannes Geo Hera, bahkan beberapa waktu lalu sempat melakukan uji coba bersama Persebaya Surabaya.

“Kami sudah melakukan uji coba resmi sebanyak 8 kali. Jadi, secara tim kami sudah siap,” tutur Dito.

Sementara itu, keberadaan Arema Indonesia selama ini masih menjadi bayang-bayang Arema FC sejak terlibat masalah dualisme dan bermain di kompetisi yang berbeda.

Baca Juga:

Diakuinya Arema Indonesia oleh PSSI bisa jadi adalah babak baru meskipun tim ini sejatinya sempat berharap tampil di Divisi Utama.

Seperti halnya Persema, Arema Indonesia mengklaim bahwa mereka juga sudah mempersiapkan tim. Pada akhir Mei 2016 lalu mereka memperkenalkan beberapa pemain dan jersey yang siap digunakan untuk musim depan.

“Untuk persiapan tim, kami siap menunggu undangan turnamen,” ujar Direktur Operasional Arema Indonesia, Haris Fambudy.

Bagaimana dengan Arema FC? Kehadiran dua klub tersebut tampaknya tidak memberikan pengaruh bagi mereka.

Saat ini tim yang dibesut oleh Aji Santoso ini tengah fokus untuk mempersiapkan tim yang dipastikan akan berlaga di Indonesia Super League 2017, yang rencananya akan digelar pada akhir Maret mendatang.

“Kami menghormati keputusan yang dihasilkan pada Kongres PSSI, saat ini kami konsentrasi mempersiapkan tim untuk menghadapi ISL,” ujar media officer Arema, Sudarmaji.

Bicara dualisme Arema bisa jadi merupakan persoalan yang sensitif di Malang. Setelah terbelah pada 2011, kedua kubu memang mengklaim sama-sama asli.

Lepas dari hal tersebut, diakuinya dua klub asal Malang, Arema Indonesia dan Persema Malang, ternyata memberikan dampak positif.

Tanpa menyinggung persoalan dualisme, tokoh suporter Malang, Sukarno atau yang akrab disapa dengan Cak No Drum, mengungkapkan bahwa potensi besar pemain-pemain lokal khususnya pemain muda memiliki peluang besar untuk memiliki klub.

“Bibit-bibit pemain sepak bola di Malang ini cukup banyak, mungkin ke depan mereka bisa dijembatani untuk mendapatkan klub,” ungkapnya.

Selain Arema FC, Arema Indonesia, dan Persema, Malang sebenarnya memiliki banyak klub potensial.

Ada satu tim yang berada di divisi utama, yaitu Persekam Metro FC Kabupaten Malang. Ke depan di Liga Nusantara juga akan ada Persikoba Batu dan ASIFA FC.

[video]https://video.kompas.com/e/5276792355001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P