Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Aji Santoso Sudah Berbicara dengan Irfan Bachdim

By Kamis, 12 Januari 2017 | 11:35 WIB
Eks pemain dan pelatih timnas Indonesia, Aji Santoso, berbicara kepada media di sela-sela acara Kongres Tahunan PSSI di Hotel Aryaduta Bandung, Minggu (8/1/2017). (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Dua pekan sudah Aji Santoso resmi menjadi pelatih Arema Cronus. Kinerja apiknya bersama Persela sepanjang turnamen Torabika Soccer Championship 2016 membuat Aremania menumpukan sejuta harapan pada pria berusia 46 tahun ini.

Penulis: Ovan Setiawan/Andrew Sihombing

Persela memang cuma dibawanya finis di peringkat ke-15 TSC. Namun, jangan lupa bahwa Laskar Joko Tingkir merupakan langganan juru kunci di TSC sebelum kedatangan Aji.

Memulai debut bersama Persela saat menghadapi Persija di pekan ke-20, Aji mempersembahkan masing-masing lima kemenangan dan lima hasil imbang dalam 15 duel.

Persela juga diubahnya menjadi tim yang mengandalkan kolektivitas tim, bukan lagi menumpukan harapan pada satu atau dua pemain tertentu.

Kekuatan inilah yang membuat Persela bisa meraih kemenangan atas tim-tim papan atas seperti Madura United (2-1) dan Persib (2-1) serta menahan imbang Sriwijaya FC (3-3).

Persela juga bisa mengemas 20 gol di era kepelatihan Aji sepanjang TSC. Rataan 1,33 gol per partai itu lebih baik dibandingkan rata-rata 1,05 gol sepanjang 19 duel sebelumnya.

Baca Juga:

Suporter Arema tentu berharap sang pelatih bisa menularkan level ketajaman seperti ini pada tim kesayangan mereka. Sepanjang TSC, Singo Edan cuma bisa mengemas 46 gol.

Di antara tim penghuni 10 besar TSC, jumlah tersebut hanya lebih baik dibandingkan Persib (45). Singo Edan akan tampil dengan gaya baru, setidaknya demikian yang dijanjikan Aji sesaat setelah resmi didaulat sebagai suksesor Milomir Seslija.

Seperti apa permainan yang akan diterapkan oleh pelatih yang juga legenda Arema era Galatama ini? Berikut wawancaranya dengan kontributor Tabloid BOLA, Ovan Setiawan:

Bagaimana Anda memaknai jabatan sebagai pelatih Arema?

Jelas ini merupakan sebuah kebanggaan. Bagaimanapun, saya pernah dibesarkan dan membesarkan Arema. Ketika kembali lagi ke sini, itu artinya adalah panggilan jiwa dan juga kebanggaan. Di sisi lain, ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya dan tim pelatih.

Harapan terhadap Anda sepertinya cukup tinggi. Bagaimana melihat hal tersebut?

Saya ini orang yang suka dengan tantangan. Perjalanan karier saya hampir semuanya berawal dari tantangan. Perjuangan karier hingga bisa menjadi seperti saat ini tidak saya lalui dengan mudah.

Tidak khawatir dengan tekanan dari Aremania nantinya?

Kalau soal tekanan, itu hal biasa. Di tim mana pun selalu ada tekanan. Hanya, tekanan di tim besar seperti Arema tentu juga besar. Saya siap menerima kritik dari Aremania. Silakan Aremania berekspektasi tinggi terhadap saya.

Arema seperti apa yang ingin Anda ciptakan?

Saya ingin Arema bermain keras. Hanya, jangan samakan keras dengan suka membuat pelanggaran. Keras yang ada saat ini berbeda dengan yang dulu.

Saya ingin Arema bermain agresif, tidak ada lagi pemain yang jalan kaki begitu kehilangan bola. Jadi, bermain dengan semangat juga tinggi.

Berapa besar perombakan yang akan Anda lakukan di tim?

Kira-kira 20-30 persen. Kami akan menambah pemain di posisi vital. Tapi, tidak juga berarti akan menumpuk pemain di satu posisi karena akan mubazir.

Adam Alis merupakan rekrutan pertama Arema bersama Anda. Apa yang diharapkan darinya?

Saya mengenal betul permainan Adam Alis karena pernah menanganinya saat di timnas U-23. Saya rasa dia sesuai dengan karakter Arema yang saya inginkan, yakni pemain yang memiliki tipikal pekerja dan ngeyel saat di lapangan.

Benarkah Arema dan Anda meminati Irfan Bachdim untuk kompetisi resmi musim 2017?

Saya sudah berkomunikasi dengan Irfan Bachdim. Dia saat ini tengah berada di Jerman. Semua tahu betapa Irfan merupakan pemain berkualitas. Bila Arema bisa mendapatkan tanda tangannya, mengapa tidak?

Target apa yang dibebankan manajemen kepada Anda?

Untuk musim depan, manajemen Arema menargetkan Arema minimal bisa masuk zona AFC. Artinya, tim mesti finis di dua atau tiga besar. Tapi, harapannya tentu adalah Arema bisa menjadi juara.

[video]https://video.kompas.com/e/5277752468001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P