Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Geografis Jadi Kendala Perkembangan Sepak Bola NTT

By Kamis, 12 Januari 2017 | 05:07 WIB
Winger Bali United, Yabes Roni Malaifani (tengah) melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Persija pada putaran pertama TSC 2016 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 26 Agustus 2016. (Dok. PT GTS)

Provinsi ini memiliki tiga pulau utama, yakni Pulau Timur Barat (tempat ibu kota Kupang), Pulau Flores, dan Pulau Sumba. Tak heran provinsi ini juga dikenal sebagai Bumi Flobamora (Flores, Sumba, Timor, ditambah Alor).

Transportasi dari satu pulau ke pulau lain mesti menggunakan pesawat, kapal, atau feri.

Tentulah butuh biaya yang tak sedikit bila hendak memberangkatkan sebuah tim sepak bola dalam kondisi seperti ini.

"Dana yang dibutuhkan sangat besar bila hendak mengikuti turnamen di pulau lain," ucap Antonius Kia, pelatih yang juga pengurus di Asosiasi Sepak Bola Kota Kupang.

Baca Juga:

"Karenanya, bila ada turnamen di Kupang misalnya, tidak semua klub dari seluruh NTT bisa ikut akibat ketiadaan anggaran. Dana memang menjadi problem besar bagi sepak bola NTT," katanya.

Dengan tantangan sebesar ini, misi melahirkan Yabes Roni Malaifani selanjutnya tentu tidak mudah.

"Tapi, kami selalu memberi motivasi dan memacu semangat anak-anak NTT. Salah satunya dengan sering menghadirkan Yabes bila ada turnamen sepak bola usia dini," kata Sekretaris Umum Asprov PSSI NTT, Lambertus Ara Tukan.

"Saya optimistis NTT pada akhirnya tidak hanya memiliki Yabes, tapi juga nama-nama lain. Masih banyak talenta muda yang akan muncul," tuturnya.

[video]https://video.kompas.com/e/5277757432001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P