Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Villarreal, Keramik yang Tak Mudah Pecah

By Kamis, 12 Januari 2017 | 16:54 WIB
Nicola Sansone (Villarreal CF) merayakan gol dalam pertandingan La Liga melawan FC Barcelona di Estadio de la Ceramica, 8 Januari 2017. (David Ramos/Getty Images)

Menjelang duel kontra Barcelona pada pekan ke-17 La Liga 2016/17, pada 8 Januari, Villarreal mengumumkan nama baru untuk stadion mereka, yakni Estadio de la Ceramica.

Penulis: Sem Bagaskara

Villarreal tak lagi menyebut kandang mereka dengan "El Madrigal". Stadion kebanggaan tim beralias Kapal Selam Kuning itu kini memang berlapis dengan keramik.

Pemberian nama baru kepada stadion merupakan wujud manajemen Villarreal menjaga kearifan lokal.

Denyut perekonomian di wilayah Castellon, tempat Villarreal bermarkas, banyak disokong oleh industri keramik.

Keramik termasuk kategori barang pecah belah. Namun, sebaliknya, Estadio de la Ceramica justru menjadi saksi bahwa Villarreal adalah tim yang begitu susah dihancurkan. Tahan banting.

Anak asuh Fran Escriba nyaris saja menuai poin sempurna saat menjamu Barcelona pada pekan tersebut.

Tiga angka melayang, karena tim tamu mampu menyamakan skor menjadi 1-1 via sepakan bebas Lionel Messi pada menit-menit akhir pertandingan.

 

Kendati gagal meraup kemenangan, pencapaian Villarreal tetap patut diapresiasi. Sekali lagi Si Kapal Selam Kuning menunjukkan koordinasi bagus di lini pertahanan.

Barcelona tampak kesulitan menembus benteng Villarreal kendati tim tamu sangat mendominasi penguasaan bola (70% berbanding 30%) dan jumlah tembakan (20-6).

Lini belakang solid merupakan modal utama Villarreal untuk menantang papan atas. Musim ini, pasukan arahan Escriba baru 12 kali kebobolan. Rapor defensif Si Kapal Selam Kuning adalah yang terbaik di La Liga 2016/17.

Mereka bahkan mengungguli Atletico Madrid (14 kali kebobolan) yang selama ini identik dengan permainan alot berbasis kesolidan lini pertahanan.

Sebenarnya mudah mencari alasan di balik ketangguhan sektor belakang Villarreal. Tiga dari empat personel lini belakang, yakni Mario Gaspar, Mateo Musacchio, dan Jaume Costa menjalin pengertian apik.

Mereka bisa kompak, karena telah bermain bersama setidaknya selama delapan tahun terakhir. Mario, Musacchio, dan Jaume Costa merupakan jebolan akademi Villarreal.

Tim Mapan

Berbekal benteng yang susah ditembus, Villarreal sangat percaya diri ketika bertemu tim mapan La Liga semodel Barcelona, Real Madrid, Atletico, maupun Sevilla.

"Kami bermain bagus melawan tim-tim besar. Hal itu menunjukkan tingginya kualitas tim," kata Escriba di Marca.

Apa yang dikatakan Escriba bukan omong kosong. Musim ini, Si Kapal Selam Kuning selalu bisa meraup poin saat berjumpa Sevilla (0-0), Real Madrid (1-1), Atletico (3-0), dan Barcelona.

Villarreal menjaga tren positif musim lalu di mana mereka juga mampu setidaknya mengamankan sebiji angka saat bersua Barca, Madrid, Atletico, maupun Sevila.

Musim lalu, Si Kapal Selam Kuning menuai sebiji angka atas Barcelona (0-3; 2-2), tiga atas Madrid (1-0; 0-3), empat atas Atletico (1-0; 0-0), dan tiga atas Sevilla (2-1; 2-4).

Keberhasilan Villarreal menampilkan performa bagus melawan tim mapan bukan hanya menunjukkan spirit kompetitif mereka. Hal itu juga penting untuk memperbesar kans Si Kapal Selam Kuning mengakhiri kompetisi di empat besar klasemen.

Musim lalu, Villarreal sukses finis di posisi empat dan berhak mentas di play-off Liga Champions 2016/17. Prestasi tersebut kemungkinan bisa diulang karena Si Kapal Selam Kuning kini sudah berada di jalur yang tepat.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P