Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saya ingin meraih trofi apa pun bersama Napoli, dan terus berbahagia.
Apakah terbebani menjadi simbol Napoli setelah kepergian Gonzalo Higuain?
Saya rasa tidak karena saya tidak sendiri. Fan mencintai tim ini, bukan pemain tertentu. Saya paham perasaan fan melalui gestur dan kata-kata. Yang terpenting di Napoli bukan individual, melainkan klub.
Bila Anda tanya Gonzalo siapa yang berjasa terhadap 36 golnya musim lalu, ia pasti tak akan berkata semuanya berkat dirinya, karena memang tidak begitu. Semua berkat kerja sama tim.
Apakah mengganggu Anda ketika berbicara bahwa hanya Juventus yang punya mental juara buat memenangi Serie A?
Ya, sangat. Betul, ketika Anda menang, banyak hal menjadi lebih mudah. Meski begitu, mentalitas sepak bola kami juga menarik. Kami selalu inovatif, dan memaksa para pemain hanya memikirkan kemenangan.
Saya terkesan dengan sepak bola yang ditawarkan Sarri. Ia selalu ingin menyerang. Ketika menguasai bola, Anda selalu tahu apa yang harus dilakukan: menyerang. Memberi umpan silang, apapun buat mencari cara demi sebuah gol.
Anda dipercaya sebagai penyerang tengah.
Ya, saya selalu ingin bermain sebagai pemain tengah dalam lini serang. Meski demikian, saya tak masalah bila harus kembali meniadi sayap kiri. Semua itu adalah pilihan pelatih, bukan saya.
Kompatriot Anda, Axel Witsel, memilih ke Liga China ketimbang ke Juventus.
Uang memang penting, dan saya yakin teman saya, Witsel, tidak tidur dalam beberapa hari sebelum menerima tawaran itu. Pilihan itu selalu selalu sulit, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Anda terus memikirkan apakah telah melakukan hal yang tepat.
[video]https://video.kompas.com/e/5274334150001[/video]