Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Carlos Bacca menjalani puasa gol dalam delapan laga yang ia jalani. Dalam periode itu, Milan sebenarnya bisa konsisten berada di papan atas meski tak berlari sekencang Juventus atau AS Roma.
Penulis: Anggun Pratama
Tak heran bila ada yang menyebut posisi Milan bisa jauh lebih baik andai Bacca tidak mengalami kemandulan tersebut.
Faktanya, sebelum membuat gol penentu kemenangan kontra Cagliari (1-0) di menit ke-90, Bacca sudah 594 menit pertandingan tidak membuat gol. Data itu diungkapkan oleh Opta. Tak cuma itu, puasa 594 menit itu juga merupakan yang terpanjang selama Pria Kolombia itu bekerja di Eropa.
Gol terakhir Bacca sebelum melawan Cagliari adalah ketika menghadapi Sassuolo pada 2 Oktober tahun lalu. Di laga tersebut, Milan menang 4-3. Gol itu pun berupa eksekusi penalti.
Gol terbaru Bacca dalam situasi permainan terbuka adalah saat melawan Lazio pada 20 September 2016. Milan menang 2-0, dengan gol pertama tim tercatat atas namanya.
Salah satu bukti komitmen Bacca buat memutus rentetan laga tanpa gol tersebut adalah ketika dirinya memutuskan memperpendek masa liburan Natal dengan hadir sehari lebih cepat dari yang dijadwalkan oleh Vincenzo Montella.
Dalam periode nirgol tersebut, masa depan Bacca bersama Milan menjadi tidak jelas. Ia disebut masuk dalam daftar jual karena I Rossoneri mencoba mencari penyerang lain yang lebih muda dan lebih tajam.
Maklum, usianya kini sudah 30 tahun.
Kendati begitu, Bacca tak pernah merasakan panik. Ia sadar sedang dalam sorotan. Salah satu cara buat membuktikan para pemberi kritik adalah dengan terus berlatih secara serius dan bekerja keras di lapangan.
Salah satu bukti komitmen Bacca buat memutus rentetan laga tanpa gol tersebut adalah ketika dirinya memutuskan memperpendek masa liburan Natal dengan hadir sehari lebih cepat dari yang dijadwalkan oleh Vincenzo Montella.
Penggawa asal Amerika Latin milik Milan seharusnya mulai berkumpul pada 4 Januari, tetapi Bacca sudah nongol di Milanello pada 3 Januari.
"Ia sebenarnya tidak merasa tertekan, meski begitu saya bahagia ia akhirnya bisa mendapatkan gol itu. Saya dulu merupakan striker, jadi tahu betapa pentingnya gol buat kepercayaan diri," kata Montella kepada Sky Italia.
Kini total gol Bacca di Serie A 2016/17 mencapai tujuh biji. Angka itu masih jauh dari torehan 18 gol di 2015/16.
Duet dengan Lapadulla
Di laga kontra Cagliari, Milan memulai laga dengan sistem 4- 3-3. Hanya, pertahanan Cagliari yang berlapis membuat kubu tuan rumah sulit menembus gawang Rafael meski punya sejumlah peluang bagus.
Baru ketika mengubah skema menjadi 4-2-4 Milan menjadi lebih berbahaya. Lapadula masuk menggantikan gelandang Mario Pasalic pada menit ke-79.
Mbaye Niang dan Suso mengapit Bacca dan Lapadula. Kerja keras Lapadula dalam menekan pertahanan Cagliari berbuah manis karena ia akhirnya memberikan assist buat Bacca.
Lapadula, dengan jumlah menit bermain cuma 502 menit sudah membuat empat gol dan satu assist. Rata-rata tiap 100 menit ia berkontribusi langsung terhadap gol tim.
Melihat tingginya rataan tersebut, tak heran muncul ide bila Montella harus menduetkan Bacca dengan Lapadula sejak menit awal.
Ide ini juga hadir mengingat sejak Desember, torehan gol Milan mulai seret. Dalam lima laga, Rossoneri hanya membuat lima gol, termasuk satu laga yang berakhir 0-0.
"Saya dan Bacca saling menghormati dan di laga kontra Cagliari terbukti kami bisa bekerja sama. Saya tak peduli bermain sebagai pengganti atau starter, yang terpenting setiap menit yang dipercayakan oleh pelatih bermakna besar buat saya," kata Lapadula di acara Domenica Sportiva.
[video]https://video.kompas.com/e/5274328748001[/video]