Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tottenham Hotspur sukses menyingkirkan penghuni Divisi Championship, Aston Villa, dengan skor 2-0 pada Piala FA Babak III (8/1/2016). Mauricio Pochettino, Manajer Spurs, bangga sekali, karena skuat yang diturunkannya hari itu adalah tim kedua. Pochettino membuat sembilan perubahan dari skuat yang mengalahkan Chelsea 2-0 di Premier League (4/1).
Penulis: Dian Savitri
“Bermain di Piala FA tidak pernah mudah. Kami menghadapi sebuah tim dengan organisasi yang bagus dan tidak mudah ditembus. Saya sangat senang dengan hasil akhir. Pertandingan itu menjadi kesempatan untuk pemain-pemain noninti untuk unjuk gigi,” kata Pochettino kepada BBC Online.
Meski demikian, tidak semua pemain Spurs bisa berbangga diri pada hari itu.
Ada satu pemain yang justru makin disorot gara-gara belum bisa menunjukkan yang terbaik darinya sejak pindah ke Spurs musim panas tahun lalu.
Pemain itu adalah Vincent Janssen. Pindah dari AZ Alkmaar dengan nilai transfer 17 juta pound pada 12 Juli 2016, kesulitan Janssen untuk beradaptasi di sepak bola Inggris semakin nyata pada pertandingan melawan Villa itu.
Pochettino mendatangkan striker kelahiran 15 Juni 1994 itu dengan target untuk dijadikan pelapis Harry Kane, yang benar-benar berprofesi sebagai striker murni.
Janssen datang dengan catatan cemerlang. Sebanyak 27 gol dari 34 laga di Eredivisie Belanda musim 2015/16 menjadikan Janssen sebagai pencetak gol terbanyak musim itu.
[video]https://video.kompas.com/e/5270876915001[/video]
Akan tetapi, setelah 23 kali main di Inggris di semua kompetisi, Janssen baru bisa membuat tiga gol dan semuanya dibuat melalui titik penalti. Janssen belum sekali pun membuat gol melalui open play.