Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Regulasi pembatasan pemain dengan ukuran di Divisi Utama Liga Indonesia musim 2017 sudah memicu kontroversi. Peraturan PSSI yang menyebutkan per klub hanya boleh mengontrak lima pemain berusia di atas 25 tahun menjadi sebab banyak pemain gundah.
Regulasi tersebut merupakan hasil keputusan bersama antara PSSI dan dan peserta Divisi Utama (DU) yang total berjumlah 61 klub.
Adapun kesepakatan tersebut diketok palu pada pertemuan PSSI dan perwakilan klub-klub DU selepas Kongres Tahunan PSSI 2017 di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (8/1/2017) siang WIB.
Keluhan pertama muncul dari gelandang PSIS Semarang musim 2016, Feri Ariawan. Pemain berusia 30 tahun itu keberatan dengan regulasi anyar PSSI tersebut.
"Tetapi, buat pemain-pemain yang sudah melewati batas 25 tahun kasihan."
Striker Persija Musim 2016, Rachmat Afandi
"Divisi Utama adalah liga profesional bukan amatir. Masa dibatasi umur! Apalagi tidak sedikit pemain yang berusia di atas 25 tahun," ucap Feri saat dihubungi JUARA, Senin (9/1/2017).
"Sebagai pemain yang berusia di atas 25 tahun, saya tentu merasa keberatan. Mudah-mudahan saja PSSI memikirkan ulang soal peraturan itu," tuturnya.
Feri mengungkapkan, dia justru baru mengetahui menyoal peraturan tersebut dari media. Sebelumnya, sama sekali sang pemain belum diberitahukan pihak klub.
"Ya, semoga ada solusi terbaik dari PSSI. Soalnya, usia emas pesepak bola itu kan 25-29 tahun begitu pun di Indonesia," kata Feri.
Baca juga:
Sementara itu, eks penyerang Persija Jakarta, Rachmat Afandi (32), buka suara tentang dampak yang akan terjadi dengan regulasi tersebut. Menurut pemain depan ini, peraturan baru itu memiliki efek positif dan negatif.