Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek Inter Milan, Miranda, mengungkap perbedaan terbesar yang pelatih baru Stefano Pioli bawa setelah nenggantikan Frank De Boer. Miranda menekankan perubahan strategi dan mood ruang ganti yang terjadi setelah Pioli datang.
Inter hanya menang sekali dalam 6 laga terahir De Boer. Mereka juga menelan kekalahan kontra tim-tim papan tengah-bawah seperti Cagliari, Atalanta, dan Sampdoria.
Setelah Pioli datang, Inter lalu menorehkan 5 kemenangan dari 6 laga. Selama periode itu juga, Inter mencatatkan 3 cleansheet.
Miranda pun mengungkapkan pergeseran taktik di bawah pelatih baru.
"Kami merupakan pemain-pemain bertahan bagus, tetapi di bawah De Boer kami bermain terlalu maju," ujar bek asal Brasil itu seperti dikutip Calciomercato.
Strategi ofensif sang pelatih juga membuat keseimbangan tim goyang.
Walau bermain menyerang, De Boer gagal menggeber lini depannya secara maksimal. Inter hanya mencetak satu gol per laga dalam 5 dari 6 pertandingan terakhir sang pelatih.
Baca Juga:
Ketidak mampuan Inter menambah produktivitas ini diperparah dengan transisi permainan nan buruk sehingga tim kerap kecolongan.
"Terkadang kami juga bertahan hanya dengan 3-4 pemain dan sering terjerumus ke dalam masalah," lanjutnya.
Kehadiran Pioli membuat Miranda menjadi pilar kokoh di lini belakang Nerazzurri.
Pada laga kontra Udinese, ia mendapat nilai 7,4 dari situs statistik olahraga, WhoScored, yang merupakan terbaik kedua dari skuat Inter setelah pahlawan dua gol di laga itu, Ivan Perisic.
Miranda juga mengungkapkan faktor di balik layar yang menjadi rahasia kebangkitan Inter.
Pioli menyatukan ruang ganti agar para personelnya bermain sebagai suatu unit.
"Dibandingkan sebelumnya, sekarang seluruh tim bekerja sebagai kesatuan. Sebagai bek, hal itu mempermudah pekerjaan kami, ujar Miranda lagi.