Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Secara mengejutkan Lazio bisa mengangkasa ke papan atas klasemen Serie A 2016/17. Saat melawan Crotone pada pekan ke-19, Gli Aquilotti (Sang Elang Muda) berupaya terus terbang, tapi kali ini tanpa sayap.
Penulis: Sem Bagaskara
Menjelang perjumpaan dengan penghuni zona degradasi, Crotone, di Olimpico, Minggu (8/1), Lazio kehilangan sayap-sayap terbaik. Mereka adalah Felipe Anderson, Senad Lulic, dan Keita Balde Diao.
Dua nama pertama terlilit skorsing, sementara Keita absen lantaran mesti melakoni pemusatan latihan bareng Senegal dalam rangka menyambut Piala Afrika 2017.
Anderson, Lulic, dan Keita merupakan figur yang selama ini berjasa menghidupkan sektor sayap dalam skema 4-3-3 Lazio racikan Simone Inzaghi. Apakah Inzaghi perlu menanggalkan 4-3-3 dan beralih ke strategi alternatif 3-5-2 saat melawan Crotone?
Sepertinya sang ahli strategi akan tetap percaya diri memainkan format andalannya. Dalam sesi latihan terakhir menjelang duel versus Crotone, Inzaghi menggeber 4-3-3.
Cristiano Lombardi, Ricardo Kishna, dan Luis Alberto bersaing dalam berebut peran sebagai pengapit Ciro Immobile di lini serang.
Biasanya, Lazio baru bermain dengan pakem 3-5-2 saat bertemu lawan susah, contohnya ketika mereka berduel dengan Juventus (0-1), Milan (0-2), dan Fiorentina (3-1). Crotone tentu tak masuk dalam kategori lawan berat.
Tim asal region Calabria itu hanya mengeruk sebiji poin dalam sembilan partai tandang. Setiap kali mentas di luar rumah, Crotone juga selalu kebobolan.
"Banyak pemain absen. Tapi, Lazio punya cukup pemain bagus untuk mengalahkan Crotone," ujar eks gelandang Lazio, Fabio Liverani, di Tuttomercatoweb.
Melawan Crotone, Lazio seharusnya tetap bisa terbang, meskipun tanpa sayap terbaik.
[video]https://video.kompas.com/e/5269653222001[/video]