Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Singkirkan masalah dendam. Hal itulah yang dicanangkan manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, menjelang laga kandang kontra Chelsea pada lanjutan Premier League 2016-2017, Rabu (1/4/2017).
Pernyataan Conte mengacu pada duel panas Spurs versus Chelsea musim lalu, tepatnya pada 2 Mei 2016. Laga penuh emosi tersebut melahirkan 12 kartu kuning.
Puncaknya terjadi pasca-laga. Pemain dan staf pelatih kedua tim sempat adu mulut di depan lorong menuju ruang ganti.
Pertempuran berakhir dengan skor imbang 2-2. Hasil seri memupuskan harapan Spurs buat mengejar perolehan poin Leicester City di puncak klasemen.
Menurut Pochettino, masa lalu biarlah berlalu. Ia menyatakan derbi London kali ini tak ada unsur dendam.
Baca juga:
"Episode musim lalu telah ditutup," kata pria asal Argentina itu dikutip Telegraph.
"Saya tidak merasakan hal yang sama. Kami akan menggunakan kesempatan kali ini sebaik mungkin," tutur Pochettino.
Lebih lanjut, di mata Pochettino, kegagalan meraih mahkota juara musim lalu bukanlah salah Chelsea, melainkan timnya sendiri.
"Kami bersalah atas kegagalan musim lalu dengan beragam alasan. Kami memang memikirkan gelar juara, tetapi tak ada balas dendam untuk kali ini," ucap Pochettino.
Hingga melewati pekan ke-20, Chelsea masih bertahan di puncak klasemen dengan perolehan 49 poin. Adapun Spurs menempati tanggak kelima dengan 39 angka.
Andai mampu membungkus tiga poin di White Hart Lane, rumah Spurs, Chelsea bakal memecahkan rekor kemenangan berurutan terpanjang di Premier League.
Saat ini, rekor tersebut masih tercatat atas nama Arsenal, yang melakoni 14 kemenangan tanpa putus pada Februari-Agustus 2002.
[video]https://video.kompas.com/e/5268540977001[/video]