Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih nasional ganda putri, Eng Hian bertekad ingin mencari dua pasang pemain lagi untuk mendampingi pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, dalam persaingan tingkat elite dunia.
Nitya/Greysia saat ini menjadi satu-satunya pasangan ganda putri Indonesia yang mampu menembus persaingan papan atas dunia. Hal ini dibuktikan dengan raihan medali emas pada Asian Games Incheon 2014.
"Misi saya adalah mencari dua pasang lagi yang bisa dijadikan ganda putri utama, tidak sekadar pemain pelapis. Jadi, selain Nitya/Greysia ada dua pasangan lain yang bisa diandalkan," kata pelatih kepala ganda putri nasional, Eng Hian ditemui di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Pada periode sebelumnya, Indonesia memiliki dua pasang ganda putri yang diproyeksikan sebagai pelapis Nitya/Greysia yakni Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari.
"Secara peringkat, kedua pasangan ini sudah memenuhi target. Tetapi, belum mencapai prestasi yang diinginkan," kata Eng Hian.
Menurut Eng Hian, pada 2017 dia akan melakukan bongkar pasang pemain untuk mencari pasangan yang tepat.
"Jadi, belum ada pasangan tetap untuk 2017. Karena itu, program akan dibuat per individu. Perubahan susunan pasangan akan mulai dicoba pada Thailand Masters (7-12 Februari)," tutur Eng Hian.
Pada turnamen level grand prix gold tersebut, pemain yang akan diturunkan adalah Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari, Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta, dan Della Destiara Haris/Apriani Rahayu.
"Tahun ini, saya juga tidak membebani mereka dengan target demi mendapat formasi terbaik pada Olimpiade Tokyo 2020. Saya melihat kendala yang dialami ganda putri adalah kompetisi diri. Untuk komunikasi, tidak ada masalah," aku Eng Hian.
Menurut Eng Hian, persaingan ganda putri dunia belum berubah. Pasangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan (China), dan Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark) diprediksi masih mendominasi.
"Khusus Chen/Jia, mereka merupakan pasangan yang harus diwaspadai. Masing-masing memiliki kualitas individu yang bagus. Mereka juga cerdik di lapangan dan tahu bagaimana mengubah strategi permainan saat dalam kondisi tertinggal. Tetapi, secara teknik tidak terlalu bagus," tutur Eng Hian.
"Jadi, dengan adanya tambahan dua pasangan ganda putri utama akan membantu Indonesia untuk bersaing hingga Olimpiade Tokyo 2020," kata Eng Hian menambahkan.
Tahun ini, PP PBSI memanggil 22 pemain ganda putri ke pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta. Komposisi ganda putri utama digenapkan oleh Meirisa Cindy Sahputri dan Nisak Puji Lestari.
[video]https://video.kompas.com/e/5268477635001[/video]