Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Leicester City, rasanya semua orang tentunya sudah akrab mendengar klub yang menjuari Liga Inggris musim lalu tersebut.
Penulis: Fadila Hasian
Lantas bagaimanakah kabar anak asuh Claudio Ranieri pada musim ini? Kembali menjadi momok menakutkan kah bagi kontestan lain atau kembali tertidur ke habitat aslinya, setelah kisah dongeng terwujud?
Nyatanya, hingga pekan ke-20, The Foxes hanya menempati peringkat ke-14.
Riyad Mahrez dan kolega hanya mampu memenangi lima laga sejauh ini dan hanya terpaut enam angka dari zona merah.
Sempat meraih kemenangan kontra West Ham pada akhir 2016, Leicester kembali loyo setelah hanya bermain imbang tanpa gol ketika melawan Middlesbrough.
Lantas apakah yang menjadikan juara bertahan Liga Inggris tersebut tidak mampu lagi bersaing untuk mempertahankan gelarnya kembali?
Baca Juga:
Jika dilihat lebih mendalam, tidak ada perubahan pemain secara besar-besaran ketika memasuki musim baru. Tercatat hanya N’golo Kante yang berlabuh ke Chelsea yang merupakan pemain utama The Foxes.
Nampaknya, faktor utama tim yang bermarkas di King Power Stadium tersebut adalah soal mental dan kepercayaan diri mereka.
Kehilangan poin di awal-awal kompetisi juga menjadi faktor pemicu lepasnya kepercayaan diri Jamie Vardy dan kolega.
Namun demikian, Si Rubah masih menjejalkan kakinya di Liga Champions yang telah memasuki babak 16 besar. Apakah ini merupakan strategi tersendiri yang tengah diusung sang manajer?
Merelakan kompetisi domestik yang musim lalu dijuarai dan kini mengejar kompetisi terbaik di Benua Biru? Biarkan waktu yang menjawabnya.
[video]https://video.kompas.com/e/5268474349001[/video]