Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Roger Federer tengah berada dalam masa tersuramnya, yakni menduduki peringkat 16 dunia. Oleh sebab itu, ia butuh Piala Hopman sebagai langkah pertama dalam perjalanan comebacknya.
Penulis: Persiana Galih
Petenis Swiss ini terakhir kali memenangi tu rnamen pada November 2015. Ia pun terakhir kali menjuarai grand slam pada Wimbledon 2012.
Pada 2016, penyabet 17 gelar grand slam ini terpaksa absen dari sejumlah turnamen seusai tampil di Wimbledon 2016 untuk pemulihan cedera yang dialaminya.
Karena itu, banyak pihak menyangsikan performa Federer di Piala Hopman, yang digelar selama satu pekan, 1-7 Januari. Terkecuali mantan pelatih Federer, Paul Annacone.
Annacone, yang melatih Federer selama tiga tahun (2010-2013), memprediksi bahwa mantan anak asuhnya masih menjadi kandidat terkuat di Piala Hopman.
"Tahun lalu adalah musim yang berat buatnya dan ia masih lolos ke semifi nal Wimbledon. Tapi, kalau kita lihat rekam jejaknya, terutama di lapangan rumput dan jika sedang fit, maka ia masih menjadi favorit," tutur Annacone seperti dikutip BBC.com.
"Sekali lagi, jika kembali fit, ia mampu bersaing di tiap turnamen. Saya yakin," tuturnya.
Harapan agar Federer kembali pada performa terbaiknya juga diutarakan Daria Gavrilova, juara Piala Hopman 2016. Ia berharap Federer dapat menembus ketatnya persaingan Grup A dan bertemu dengannya di final.
Baca Juga: