Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, turut angkat bicara terkait padatnya jadwal Premier League, khususnya saat memasuki periode Natal dan Tahun Baru.
Pada Minggu (1/1/2017), Arsenal baru saja memainkan laga Premier League kontra Crystal Palace di Stadion Emirates.
The boss named his top 5️ Arsenal goals of the last 20 years yesterday - now it's over to you
— Arsenal FC (@Arsenal) January 2, 2017
What are yours? https://t.co/ACOTvkrGNM
Namun, dua hari berselang (3/1/2017), Arsenal sudah harus kembali menjalani partai ajang serupa melawan AFC Bournemouth.
Bagi Wenger, yang sudah lama malang melintang dalam sepak bola Inggris, jadwal seperti itu tentu tidaklah bersahabat.
Pokok permasalahan yang disoroti Wenger adalah tidak meratanya waktu istirahat yang didapatkan para peserta Premier League.
Wenger pun beranggapan bahwa pengelola kompetisi hanya memikirkan keuntungan dari penjualan hak siar ketimbang fisik para pesepak bola.
"Saya merasakan periode Natal terburuk dalam 20 tahun terakhir. Perbedaan waktu istirahat sungguh sulit dipercaya," kata Wenger seperti dikutip dari Daily Mail.
"Semuanya demi meraih banyak uang lewat penjual hak siar pertandingan kepada stasiun televisi. Jadi, kami terpaksa menerima kebijakan tersebut," ucapnya.
Arsène Wenger claims fixture schedule has left him with ‘big handicap’ | By @SachinNakrani https://t.co/3CoTGloNHB
— Guardian sport (@guardian_sport) January 2, 2017
Ucapan Wenger tak salah. Terdapat perbedaan waktu istirahat yang dialami para klub Premier League.
Contohnya saja Chelsea yang lebih diuntungkan dengan jeda selama sekitar tiga hari.