Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Leicester City gagal mempertahankan momentum setelah ditahan imbang 0-0 oleh Middlesbrough di Riverside Stadium, Senin (2/1/2017).
Hasil seri itu menambah catatan negatif Leicester City. Mereka tidak pernah menang di kandang lawan sejak menaklukkan Sunderland 2-0 pada 10 April 2016.
Dalam 12 lawatan berikutnya, Jamie Vardy cs hanya memetik lima poin hasil lima kali imbang, serta tujuh kali menelan kekalahan. Skor tersebut juga menjadikan Leicester sebagai juara bertahan terburuk di Premier League.
Sebab, hingga pekan ke-20 Premier League, The Foxes baru mengumpulkan 21 poin.
CLAUDIO: "Second clean sheet in a row, which is fantastic. We must continue in this way. We were solid, strong." #MidLei
— Leicester City (@LCFC) January 2, 2017
Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, tidak khawatir dengan sejumlah catatan minor timnya. Dia memilih mensyukuri skuatnya bisa mempertahankan clean sheet pada dua laga berturut-turut.
"Kami melakoni dua pertandingan berturut-turut tanpa kebobolan dan itu hal yang luar biasa. Kami harus meneruskan catatan ini. Saya menilai para pemain tampil solid dan kuat," kata Ranieri.
21 - Leicester have collected just 21 points from their opening 20 games this season; the worst return by a reigning PL champion. Hunted.
— OptaJoe (@OptaJoe) January 2, 2017
Sebelumnya, Leicester menang 1-0 atas West Ham di kandang sendiri di King Power Stadium, Sabtu (31/12/2016).
Melawan Middlesbrough, Ranieri mengatakan bahwa timnya bertahan dengan baik.
"Pertahanan kami kuat dan para pemain tampil bersemangat. Leicester ingin mencetak gol, tetapi Middlesbrough juga menutup kans kami menyerang balik. Saya senang dengan penampilan kami," tutur Ranieri.
Hasil ini untuk sementara membawa Leicester duduk di urutan ke-14 klasemen sementara Premier League, sementara Middlesbrough dua tingkat di bawahnya.
[video]https://video.kompas.com/e/5265766857001[/video]