Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan Arema Cronus mengubah nama menjadi Arema FC lewat hasil polling ternyata tidak diikuti dengan keberhasilan serupa perihal pemilihan desain logo. Justru, perubahan desain banyak menuai kontroversi dari kalangan pendukung fanatiknya, Aremania.
Sejak pertama kali diunggah di sosial media dan aplikasi Arema Access, empat logo yang disodorkan oleh manajemen Arema langsung menuai banyak protes.
Tidak sedikit yang meminta lebih baik Arema menggunakan logo lama tanpa adanya perisai.
Empat logo itu merupakan hasil pemilihan dari lomba desain logo yang diselenggarakan oleh manajemen Arema beberapa waktu lalu.
Dari ratusan peserta yang mengirimkan desain, dipilih empat yang nantinya akan dipilih oleh Aremania.
Menanggapi kontroversi yang beredar, manajemen Arema menjelaskan bahwa jika hasil polling sudah menunjuk satu desain, bukan berarti serta merta logo tersebut akan menjadi logo tim Arema ke depan.
Polling itu dilakukan hanya utk mencari pemenang lomba design logo terbaik dari aremania yg kemarin telah mengirimkan hasil karyannya.
— Arema FC (@AremafcOfficial) January 1, 2017
“Soal masalah wajah baru Arema, manajemen menyatakan bahwa itu adalah hasil dari lomba desain beberapa waktu lalu. Jika nanti di polling terpilih salah satu logo, bukan berarti 100 persen akan menjadi logo klub. Akan dipertimbangkan lebih dulu,” ungkap media officer Arema, Sudarmaji.
Menurut Sudarmaji, polling itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada peserta yang mayoritas merupakan Aremania dengan kreativitas dan kemampuan lebih dalam hal desain logo.
“Kami tetap memberikan apresiasi dengan seluruh karya Arek Malang. Tetapi, hal ini juga bukan berarti karya mereka langsung diputuskan untuk menjadi logo resmi klub,” sambung Sudarmaji.
Lepas dari kontroversi yang beredar, Sudarmaji yakin bahwa Aremania tentu akan bijak dalam mengapresiasi karya-karya yang menjadi opsi dalam polling yang diselenggarakan pada 1-7 Januari 2017.