Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arda Turan, Buah Setahun 'Bersekolah'

By Sabtu, 31 Desember 2016 | 14:28 WIB
Pemain Barcelona, Arda Turan tengah mengejar bola dalam laga UEFA Champions League kontra Borussia Moenchengladbach di Camp Nou, 16 Desember 2016. (DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

Lionel Messi menutup tahun 2016 sebagai el pichichi Barcelona berkat 23 gol yang diraihnya di seluruh kompetisi 2016/17. Dengan 15 golnya, Luis Suarez menyusul di tempat kedua. Nah, yang menarik muncul nama Arda Turan di posisi ketiga, bukannya Neymar yang selama ini melengkapi trio tertajam Blaugrana.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Turan sudah mengumpulkan 11 gol. Sebanyak dua dicetaknya di panggung La Liga, empat di Liga Champion, dua di Supercopa de Espana, dan tiga di Copa del Rey.

Distribusi merata ini membuat gelandang asal Turki tersebut menjadi satu-satunya personel Camp Nou yang bisa mengemas gol di keempat pentas yang diikuti Barca.

Boleh percaya boleh tidak, tapi 11 gol Turan ini menjadi salah satu koleksi tertinggi sepanjang dirinya berkarier sejak 2004/05 itu.

Gol terbanyak Turan lahir di 2008/09 dan 2009/10, berupa 12 dan 11 gol, tatkala lelaki 29 tahun ini masih berseragam Galatasaray, klub pertamanya.

Di Atletico Madrid, klub yang dibelanya selama empat musim sebelum hijrah ke Barca pada musim panas 2015, kontribusi terbanyak Turan adalah sembilan gol.

Baca Juga:

 

Sumbangsih optimal tersebut diukir pada 2013/14, musim di mana Los Colchoneros merajai panggung La Liga.

Lantaran ketajamannya ini, wajar apabila nama Turan muncul di berbagai forum perdebatan Barcelonistas.

Cukup banyak yang menyokongnya agar menjadi personel reguler starting XI sebagai pengganti Neymar di wilayah terdepan Barca bareng Messi dan Suarez.

Maklum, torehan gol Turan hampir melebihi setengah dari kumpulan gol Neymar. Meski di sisi lain Neymar mampu mengungguli assist Turan dengan komparasi 13 assist berbanding enam, tapi entah mengapa publik The Catalans lebih menyukai sang penyumbang gol ketimbang pengirim umpan.

Lagipula, dari aspek konsistensi, selain menjadi aktor tunggal pencetak gol di seluruh ajang musim ini, Turan juga menjalani grafik stabil dalam mengoyak jala lawan.

Rataan menit per gol Turan adalah 105 menit per satu gol (11 gol dari total 1.156 menit). Sementara itu, Neymar hanya mencatat rataan 269,5 menit per satu gol (enam gol dari total 1.617).

[video]https://video.kompas.com/e/5262860732001[/video]

Situasinya memang seperti kebalikan dari musim lalu, di mana Turan hanya mampu mencetak sepasang gol dan empat assist dari total 25 penampilan di seluruh kompetisi 2015/16.

Di sisi seberang, Neymar justru sanggup menggelontorkan 31 gol dan 20 assist dari 49 penampilan.

“Kita harus memahami bahwa Barcelona adalah sebuah sekolah. Dunia memiliki permainan sepak bola, tapi Barcelona memiliki permainan yang sama sekali berbeda. Setiap hari saya belajar. Entah itu gaya bermain, memperbaiki diri, dan saling berbagi. Sekarang saya merasa menjadi bagian dari tim ini,” ungkap Turan seperti dilansir Turkish Football.

Ketika mengungkapkan kata belajar, Turan memaksudkannya secara harfiah. Enam bulan pertama dijalani dalam periode sanksi menyusul larangan menurunkan pemain, yang dibeli di musim panas, hingga pergantian tahun.

Dalam rentang tersebut, Turan merasa memulai segalanya dari nol.

Secara kasat mata, Turan memang nyaris tak memberikan kontribusi nyata di musim perdananya.

Kegamangan tampak nyata tatkala Luis Enrique terus menurunkannya di lini tengah guna melapis Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Ivan Rakitic. Keharusan untuk membantu pertahanan membuat Turan tak bisa mengeluarkan insting membunuhnya.


Gelandang FC Barcelona, Arda Turan, saat melakukan sesi pemanasan jelang pertandingan leg pertama babak 16 besar Copa del Rey 2015-2016 menghadapi Espanyol di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, pada 6 Januari 2016.(DAVID RAMOS/GETTY IMAGES)

Bagi Turan, ada untungnya juga Neymar tak bisa bergabung dengan Barca di awal musim ini, terakibat komitmen bersama Brasil di Olimpiade Rio 2016.

Begitu dipercaya merumput di barisan terdepan, layaknya ketika masih berbaju Atletico Madrid, barulah Turan bisa memamerkan kualitas aslinya.

Rakitic punya pengakuan menarik perihal level kepercayaan diri tinggi yang kini dirasakan Turan. “Berikan bola itu ke saya, karena saya akan mencetak hattrick.

Sepuluh detik kemudian Turan benar-benar mendapatkan gol ketiganya,” begitu kata Rakitic, menirukan ucapan Turan yang menghampirinya menjelang sebuah eksekusi sepak pojok di leg 2 Babak 32 Besar Copa del Rey kontra Hercules.

Secara otomatis, 11 gol Turan ini sedikit menekan kesan ketergantungan pada MSN. Sebabnya, kontribusi gol gelandang Barca kini menyentuh angka 22 dari 67 gol (32%).

Angka ini tertinggi dibandingkan periode sama (sebelum pergantian tahun) di musim-musim sebelumnya.

Musim lalu, para gelandang hanya berkontribusi atas tujuh dari 73 gol. Pada 2014/15, deretan gelandang mencetak 10 dari 73 gol.

Namun, jumlahnya masih kalah dari musim Pep Guardiola di 2011/12, di mana 29 gol sukses digelontorkan para gelandang sebelum Januari.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P