Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Momen manis-pahit dialami penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane (23), dalam laga di kandang Southampton, Rabu (28/12/2016).
Tottenham unggul telak 4-1 atas Southampton dalam laga tutup tahun mereka di 2016. Kane mencetak salah satu gol melalui sundulan pada babak kedua (menit ke-52).
Sisanya berasal dari dwigol Dele Alli dan satu dari pemain pengganti, Son Heung-min. Semuanya tercipta setelah Southampton memimpin lebih dulu melalui gol kilat Virgil van Dijk pada detik ke-69 laga.
Bagi Kane, gol itu krusial karena mengakhiri paceklik yang melandanya dalam 344 menit main. Sebelumnya, torehan teranyar Kane muncul ke gawang Swansea City pada 3 Desember.
Setelah menjebol gawang Southampton, penyerang Inggris tersebut berpeluang menambah gol melalui tendangan penalti beberapa menit kemudian.
Hanya, peluang itu hangus. Arah tembakan penalti Kane melambung jauh di atas mistar gawang lawan.
Harry Kane's header hit the back of the net at 97mph.
— Spurs Stat Man (@SpursStatMan) December 28, 2016
Bullet. pic.twitter.com/kT5VIlXeml
Sang pemain menilai hal tersebut dipengaruhi permukaan rumput yang buruk, sehingga membuat pijakan kakinya tak stabil.
Begitu jauhnya bola melayang dari sasaran, Kane sampai dihujani sindiran dan candaan di media sosial. Ada yang menyebut bola tendangan Kane sampai jatuh di bulan atau Mars.
Tak sedikit pula yang menyamakan eksekusi Kane dengan cara valid mencetak angka melalui conversion kick dalam olahraga american football, juga rugbi.
Dalam olahraga tersebut, angka bisa dicetak jika bola melesat di atas mistar (crossbar) dan berada di antara dua tiang (posts).