Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juande Ramos resmi mundur dari kursi pelatih Malaga, Rabu (28/12/2016). Hal ini tak lepas dari performa buruk tim dan tekanan dari suporter.
Malaga baru saja disisihkan dari ajang Copa del Rey oleh klub kasta kedua, Cordoba, pada 20 Desember lalu. Selain itu, Malaga juga tak pernah menang dalam lima laga terakhir.
Seusai Malaga kalah dari Cordoba, sejumlah suporter melakukan protes. Mereka meminta Ramos dicopot dari jabatan pelatih.
Tanggapan suporter itu direspons pihak Ramos dan juga manajemen. Melalui situs resminya, pelatih berusia 62 tahun itu pun memilih mundur.
"Dalam sepak bola, perubahan selalu terjadi. Dalam situasi tak menguntungkan ini, manajer sering dianggap sebagai pihak yang paling disalahkan," kata Ramos.
"Dalam kasus ini, saya memutuskan untuk mundur dari situasi tak nyaman dan merugikan ini," ucap pelatih yang sempat membesut Malaga pada musim 2003-2004 ini.
Con estas carta digo adiós a mi cargo de entrenador del @MalagaCF. Gracias y mucha suerte. #VamosMálaga pic.twitter.com/4aNMluGwYu
— Juande Ramos Oficial (@JuandeOfficial) December 27, 2016
Baca Juga:
Periode kedua Ramos sebagai pelatih Malaga dimulai pada 27 Mei 2016 lalu. Dari 18 pertandingan yang sudah dilakoni, Ramos hanya mempersembahkan lima kemenangan dan enam hasil imbang, sisanya berakhir dengan kekalahan.
Asisten pelatih Marcelo Romero untuk sementara akan bertanggung jawab membesut tim hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Tanda-tanda pemberhentian Ramos sebenarnya sudah tercium sejak 23 Desember lalu. Ketika itu, Abdullah Al Thani selaku pemilik Malaga berkicau di Twitter.
Dalam kicauannya, Al Thani mengucapkan terima kasih atas kinerja Ramos dan berharap sang pelatih sukses atas putusan yang dibuatnya.
Thanks a lot
— Abdullah N Al Thani (@ANAALThani) December 22, 2016
Mr . Juande Ramos
I appreciate your candor
I #respect
your decision
I wish you every success pic.twitter.com/f7y52cCQU3