Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Crystal Palace, Sam Allardyce, menyimpan kekesalan terhadap maskot Watford, Harry the Hornet (Harry Si Tawon), saat kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Vicarage Road, Watford, Senin (26/12/2016).
Palace memimpin lebih dulu lewat gol Yohan Cabaye pada menit ke-26. Namun, mereka gagal membawa pulang tiga poin, setelah Troy Deeney menyamakan kedudukan lewat penalti pada menit ke-77.
Hasil imbang ini membuat Watford untuk sementara naik dua peringkat ke posisi 10 dengan 22 poin.
Sedangkan bagi Palace, satu poin dari laga ini tidak mampu mengangkat mereka dari peringkat ke-17 klasemen dengan 16 poin.
Pertandingan tersebut menyisakan rasa jengkel di benak Allardyce, terutama terhadap Harry the Hornet.
The Zaha / Harry the Hornet incident at the end of the game today was one of the best things I have seen inside a stadium. Brilliant.
— Matt Bigg (@mattbigg) December 26, 2016
Dia menganggap Harry meledek gelandang Crystal Palace, Wilfried Bony, dengan gesture menirukan gerakan diving.
Gesture Harry the Hornet tersebut mengacu saat Zaha mendapat kartu kuning oleh wasit Mark Clattenburg di menit-menit akhir laga. Sebab, dia dianggap melakukan diving.
Zaha juga tidak terima dengan kelakuan Harry tersebut dan harus digiring ke kamar ganti. Allardyce pun membela pemainnya.
17 - Watford have conceded more goals in the first half than any other Premier League side this season (17). Stung.
— OptaJoe (@OptaJoe) December 26, 2016
Baca Juga:
"Maskot Watford keterlaluan. Kalau memang melakukan diving, Zaha tidak akan bereaksi semarah itu. Kami layak mendapat penalti. Saya kecewa karena Zaha justru mendapat kartu kuning," tutur Allardyce.
Pelatih Watford, Walter Mazzari, tidak mau ambil pusing.
"Lebih baik kita menanggapi hal ini dengan tawa. Tidak semua harus dibesar-besarkan. Saya sendiri tidak melihat insiden Zaha," tuturnya.
[video]https://video.kompas.com/e/5262253991001[/video]