Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Terbaik
Premier League bukan pengalaman baru buat Claudio Ranieri. Pelatih asal Italia ini pernah meracik Chelsea pada 2000-2004, saat peralihan kepemilikan dari Ken Bates ke Roman Abramovich.
Hanya, runner-up dan peningkatan poin dari tahun ke tahun, tak cukup bagi Ranieri untuk mempertahankan posisinya di Chelsea.
Selepas Chelsea, Ranieri melatih klub di Spanyol, Italia, dan Prancis, sampai akhirnya menerima tawaran timnas Yunani selepas Euro 2014.
Penanganannya hanya beberapa bulan hingga November 2014. Ia dipecat karena Yunani kalah dari negara kecil Kepulauan Faroe di kualifikasi Euro 2016.
Noda itu terbawa ke pihak yang selanjutnya menawarkan kontrak pada musim panas 2015, Leicester City. Keraguan merebak di Leicester.
Namun, sosok asal Roma ini menjadi otak di balik kejutan besar Leicester musim lalu.
Segi nonteknis menjadi hal yang ia benahi lebih dulu. Sir Alex Ferguson memuji keberhasilan The Tinkerman memberikan ketenangan ke dalam timnya.
Kebebasan membuat pasukannya tampil habis-habisan tanpa rasa takut. Pujian layak diberikan kepada Ranieri untuk gelar liga pertama miliknya.