Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pekerjaan rumah Persija Jakarta bertumpuk menjelang persiapan menyambut musim baru. Satu hal yang paling mencolok adalah rapor ofensif tim selama mengikuti Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.
Penulis: Indra Citra Sena
Persija tercatat sebagai pemilik produktivitas gol terendah (25 gol) di TSC 2016.
Ketajaman Macan Kemayoran bahkan masih kalah dari Persela Lamongan (40), Barito Putera (40), Persegres Gresik United (30), dan PS TNI (37), yang sebetulnya menempati posisi lebih rendah di klasemen akhir.
Lebih terperinci, Persija terlalu sering membuang kesempatan mencetak gol di atas lapangan.
Acuannya apa lagi kalau bukan statistik per laga, di mana Ramdani Lestaluhu dkk gagal menjebol gawang lawan dalam 15 pertandingan.
Angka itu mencapai 44 persen dari keseluruhan partai Persija di TSC 2016. Ketika berhasil menyarangkan gol pun mereka punya kecenderungan mencetak sedikit gol.
Satu gol sebanyak 41 persen (14 partai), dua gol 12 persen (4), dan tiga gol hanya 3 persen (1).
Satu-satunya kesempatan di mana tim pengusung warna oranye ini mampu mengukir tiga gol adalah pada pekan ke-22 kontra
Barito Putera (3-2).
Baca Juga:
Rendahnya produktivitas Persija berkaitan dengan kinerja barisan depan. Tengok saja daftar pencetak gol terbanyak tim. Gabungan koleksi tiga penyerang, Emmanuel "Pacho" Kenmogne, Bambang Pamungkas, dan Greg Nwokolo, cuma 10 gol.
Pacho menjadi pemain tertajam Persija.
Striker berpaspor Belgia itu hampir saja berbagi predikat tersebut dengan bek Gunawan Dwi Cahyo andai ia tidak menambah gol dalam sepasang partai pamungkas di TSC 2016 versus PSM Makassar dan Bali United.
Manajemen Persija bukannya abai terhadap persoalan ini. Mereka mengaku sudah mengantongi rencana yang bakal mengembuskan angin perubahan bagi klub kebanggaan masyarakat ibu kota.
“Persiapan tim menyambut kompetisi musim depan sudah dan sedang berlangsung, termasuk proses pencarian materi pemain baru,” kata Media Officer Persija, Moses Souza, kepada BOLA.