Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aji Santoso sudah resmi diperkenalkan sebagai pelatih kepala Arema untuk kompetisi 2017. Manajemen Singo Edan ingin eks penggawanya itu menularkan spirit generasi emas Arema musim 1992-1993, yang memboyong trofi Galatama.
Penulis: Ovan Setiawan/Ferry Tri Adi
Tugas Aji terbilang tak mudah. Selain mewujudkan konsep manajemen mengembalikan semangat era emas Galatama, eks pelatih Indonesia U-23 itu juga mesti membawa Arema lebih baik dari sebelumnya.
Pasalnya, Aji hadir saat Arema tidak terpuruk.
Ketika ditangani Milomir Seslija, Arema memiliki prestasi cukup baik dengan finis sebagai runnerup Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 di bawah Persipura.
Hal itu tentu membuat Aji makin tertantang untuk memberikan hasil yang lebih baik bagi mantan klubnya itu.
“Silakan Aremania berekspektasi tinggi kepada klub. Saya suka tantangan ini. Semoga ke depan saya bisa memberikan hasil yang lebih baik untuk Arema,” ujar pelatih berusia 46 tahun itu.
Aji memang layak untuk percaya diri. Staf pelatihnya bukan sembarang orang. Ia didukung tim pelatih yang pernah memiliki kedekatan emosional selama menjadi pemain.
Di jajaran asisten pelatih, Aji dibantu oleh Joko "Getuk" Susilo. Dia dikenal sebagai orang yang paham karakter Arema.
Selain itu, ada juga Kuncoro serta asisten pelatih baru yang juga tidak asing bagi masyarakat Malang, yakni Singgih Pitono. Sementara Yanuar "Begal" Hermansyah mengisi pos pelatih kiper.
“Semoga manajemen Arema tidak salah menunjuk komposisi tim pelatih. Dulu, kami datang dari situasi, suasana, dan semangat yang sama, yakni dalam era sulit,” tutur Aji mengenang Arema saat menjadi pemain.
"Namun, saat itu suasana kekeluargaan begitu kental. Kami juga tidak peduli lawan. Kami tetap bertarung habis-habisan," ucapnya.
Baca Juga:
Manajemen Arema memang ingin mengulangi kesuksesan generasi emas pertama yang bisa mempersembahkan gelar juara Galatama 1992/1993. Tak pelak, Singo Edan menunjuk Aji beserta staf pelatih yang ada di generasi tersebut.
“Kami berharap semangat yang sama akan menular kepada pemain Arema. Semangat bertarung saat itu dikenal tidak pernah takut dan pantang menyerah,” ucap Manajer Arema, Ruddy Widodo.
Garansi untuk Gonzales
Perubahan komposisi tim pelatih sepertinya tidak akan mengancam masa depan Cristian Gonzales di Arema. Aji sudah memberikan garansi kepada pemain naturalisasi asal Uruguay itu untuk tetap memperkuat Singo Edan pada musim depan.
“Gonzales akan kami pertahankan. Kami masih membutuhkan tenaganya di lini depan Arema. Dia masih bisa kami andalkan,” ujar Aji.
Selama ini lini depan Arema memang masih mengandalkan Gonzales, yang menjadi pencetak gol terbanyak Arema di TSC 2016 dengan 15 gol. Soal perombakan skuat, Aji menyatakan 20-30 persen tim akan diubah.
“Kami hanya melakukan perubahan di posisi yang dianggap mendesak,” katanya.
Demi mempersiapkan tim, Aji mempercepat jadwal latihan Arema dari 2 Januari menjadi 27 Desember.
Aji memilih tanggal tersebut agar Arema bisa memiliki banyak waktu dalam mempersiapkan tim, termasuk menyusun program pemusatan latihan yang bertujuan mengasah kekompakan dan meningkatkan kondisi fisik pemain.
Aji sendiri hingga saat ini masih bungkam terkait siapa nama pemain bidikan Arema. Ia juga membantah kabar bergabungnya pemain Bhayangkara FC, Evan Dimas, yang santer diisukan.
“Saya rasa Evan Dimas tidak bergabung untuk saat ini. Dia tidak masuk dalam komposisi tim Arema,” katanya.
Sebelum kehadiran Aji, Singo Edan sudah mencoret pemain Goran Gancev, Oktavianus Maniani, dan Febri Hamzah. Pencoretan mereka kemungkinan membuat Arema mencari pemain untuk posisi bertahan, sayap, dan sektor penyerangan.