Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Diego Simeone, Lima Tahun Memimpin Pemberontakan

By Rabu, 28 Desember 2016 | 11:04 WIB
Reaksi pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, dalam laga final Liga Champions kontra Real Madrid di Giuseppe Meazza, 28 Mei 2016. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP)

Awal pekan ini, persisnya per 27 Desember 2016, lima tahun sudah Diego Simeone memimpin pemberontakan terhadap dua dominator La Liga: Real Madrid dan Barcelona.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Sejak kedatangan El Cholo, Atletico tak lagi menjadi el pupas alias yang terkutuk, tetapi bisa menjelma sebagai salah satu kekuatan dominan. Tak hanya di Negeri Matador, namun juga di Eropa.

Atletico di era Simeone membawa pulang trofi La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Europa, Piala Super Eropa, dan dua kali ke final Liga Champions.

Perjalanan panjang dan berliku, tetapi perjalanan setengah dekade Simeone di Spanyol patut diselebrasi.

27 Desember 2011: Hari Perkenalan


Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, berbicara kepada media menjelang sesi latihan di Stadion AAMI Park, Melbourne, Australia, pada 28 Juli 2016.(SAEED KHAN/AFP)

"Kami suka tim yang agresif, kuat, mengusung serangan balik, yang membuat pemain mau meng-identifikasi identitas itu terhadap seragam kejayaan ini."

Inilah awal perkenalan Simeone di Negeri Matador. Sejak saat itu, ucapannya menjadi awal melawan kemustahilan. Prinsip El Cholo itu tak hanya memengaruhi Spanyol, tapi juga menular ke Eropa. Tidak ada yang tak mungkin.

26 Januari 2012: Kelahiran Moto


Para pemain Atletico Madrid merayakan gol ke gawang Las Palmas dalam lanjutan La Liga di Stadion Vicente Calderon, Sabtu (17/12/2016).(JAVIER SORIANO/AFP)

"Para pemain paham, semua hal tergantung pada partai berikutnya. Jalurnya sudah jelas, karena itu kami hanya akan memikirkan laga demi laga."

Laga demi laga. Prinsip ini yang selalu dipegang teguh Simeone. Tak buruk karena memberi mereka lima gelar sampai saat ini.

9 Mei 2012: Titel Pertama


Diego Simeone dilempar ke udara oleh para pemain Atletico Madrid saat merayakan kesuksesan menjuarai Liga Europa, 9 Mei 2012.(ALEX GRIMM/GETTY IMAGES)

"Fan mengharapkan ini dari saya. Saya senang bisa menjadi pelatih yang memenangi gelar bagi para pemain saya."

Pesta menyambut penaklukan tantangan pertama: Liga Europa 2012-2013.

31 Agustus 2012: Piala Super Eropa


Pemain Atletico Madrid, Radamel Falcao dan Miranda, mengangkat trofi Piala Super Eropa setelah menang atas Chelsea di Stadion Louis II di Monako pada 31 Agustus 2012.(CHRIS BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

"Yang bikin saya senang, besok akan ada banyak anak kecil memakai seragam Atletico."

Atletico menang 4-1 atas Chelsea, juara bertahan Liga Champions, di perebutan Piala Super Eropa. Hari itu mematenkan kekuatan Atletico di level kontinental.

18 Mei 2013: Copa del Rey di Bernabeu

"Kemenangan hari ini tidak akan terlupakan, akan dikenang untuk waktu yang lama."

Atletico meraih titel juara Copa del Rey di Santiago Bernabeu, melawan sang empunya stadion: Real Madrid! Laga ini menghapus inferioritas mereka terhadap sang rival
sekota.