Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Seperti Sang Ayah, Kasper Schmeichel Menjelma Jadi Sosok Mendominasi

By Firzie A. Idris - Senin, 26 Desember 2016 | 10:04 WIB
Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, menahan bek Robert Huth setelah wasit Robert Madley memberi hadiah penalti pada laga Tottenham dan Leicester City di White Hart Lane pada 29 Oktober 2016 di London, Inggris. (DAN MULLAN/GETTY IMAGES)

Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel (30), kian mengikuti jejak sang ayah, Peter. Kasper merupakan salah satu figur vokal di ruang ganti The Foxes yang membantu klub menyelamatkan satu poin setelah tertinggal 0-2 dan bermain dengan 10 pemain saat menghadapi tuan rumah Stoke City pada Sabtu (17/12/2016).

Leicester Mercury menyebut bahwa Kasper adalah satu dari tiga figur yang memegang pengaruh paling besar di ruang ganti Leicester sekarang.

Dua pemain lain adalah kapten Wes Morgan dan pemain yang mengabdi paling lama dari skuat Foxes sekarang, gelandang Andy King.

Menurut koran bersangkutan, Morgan bukanlah figur paling vokal, tetapi para pemain lain mendengarkan jika ia berbicara. Sementara, berbekal satu dekade pengalaman memperkuat klub, King paling mengerti arti bermain bagi Leicester.

Nah, Mercury mengutarakan bahwa kualitas Kasper menonjol juga di antara rekan-rekannya. Ia dikatakan pandai mengorganisasi, bisa memberi komando, dan mendominasi.

Hal ini tentu adalah kelebihan-kelebihan yang sang ayah, Peter Schmeichel, tunjukkan selama kariernya dan terutama kala ia memenangi berbagai trofi bersama Manchester United.


Foto masa kecil Kasper Schmeichel bersama sang ayah, Peter Schmeichel. (Dok. ekstrabladet.dk )

Kasper pun mengatakan bahwa ia tak takut berbicara depan rekan sejawatnya.

"Sekali-kali, jika ada hal yang perlu dikatakan, saya akan berbicara dengan senang hati," tutur sang kiper.

Salah satu momen itu adalah kala Leicester tertinggal 0-2 pada tengah babak di kandang Stoke dan bermain dengan 10 pemain sejak Jamie Vardy mendapat kartu merah pada menit ke-28.