Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Piala AFF 2016 telah menghadirkan euforia kepada segenap rakyat Indonesia. Namun, Indonesia harus mulai memikirkan SEA Games 2017.
Penulis: Indra Citra Sena/Suci Rahayu
Prestasi Laskar Merah-Putih barangkali sekadar runner-up, tetapi kenyataan berupa satu setengah tahun terisolasi dari ajang internasional akibat pembekuan FIFA membuat hal itu terasa membanggakan.
Terdapat sederet kelebihan yang patut dipertahankan oleh timnas di balik keterbatasan dalam aspek penguasaan bola dan kebocoran pertahanan. Utamanya adalah determinasi tinggi di atas lapangan serta sikap pantang menyerah sebelum pertandingan berakhir.
Rekam jejak di Piala AFF 2016 memperlihatkan bahwa Indonesia tak pernah benar-benar mendominasi permainan. Tiga kemenangan atas Singapura (fase grup), Vietnam (semifinal), dan Thailand (final) diraih dengan skor identik 2-1, itu pun dalam keadaan tertekan.
Indonesia juga sering kali memaksa jantung para suporter berdegup kencang lantaran sempat tertinggal di momen-momen
krusial, seperti laga pamungkas fase grup (vs Singapura), semifinal leg II (vs Vietnam), dan final leg I (vs Thailand).
Ketiga pertandingan tersebut menempatkan Indonesia dalam posisi tertinggal, tapi perjuangan keras para pemain mampu mengubah hasil akhir. Mentalitas semacam inilah yang layak dilestarikan agar mendatangkan kesuksesan di kemudian hari.
Untuk jangka pendek, jebolan Piala AFF 2016 yang masih berusia di bawah 22 tahun kemungkinan besar bakal mengisi skuat SEA Games 2017. Setidaknya ada empat nama, yakni Evan Dimas, Yanto Basna, Hansamu Yama, dan Muchlis Hadi.
Baca Juga:
Bekal mumpuni dari pemusatan latihan sampai kesempatan bermain di atas lapangan (Evan, Yanto, Hansamu) atau sekadar menyerap ilmu di bangku cadangan (Teja, Muchlis) harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.